Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia telah melakukan impor gula sekitar 3,5 juta ton selama periode Januari-Agustus 2023.
Impor gula tersebut mayoritas berasal dari Thailand, yakni mencapai 2,1 juta ton atau berkontribusi 60,63% dari total impor gula nasional.
Negara asal impor gula terbesar berikutnya adalah Australia dengan volume 551 ribu ton (15,89%), diikuti Brasil 500 ribu ton (14,43%), dan India 308 ribu ton (8,90%).
Sementara, impor gula dari negara-negara lainnya hanya sekitar 5 ribu ton (0,15%).
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti pun mendorong peningkatan produksi gula dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor.
"Ke depan ada beberapa hal yang bisa didorong, terutama kapasitas (produksi) tebu dan gula nasional yang harus kita kembangkan supaya bisa mengimbangi kebutuhan gula nasional," kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023 bersama Kemendagri yang disiarkan secara daring, Senin (25/9/2023).
Adapun India berencana menyetop ekspor gula mulai Oktober 2023. Meski pasokan gula dari India ke Indonesia hanya 8,9% dari total impor nasional, penghentian pasokan ini akan berpengaruh pada harga gula dalam negeri.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman menyebutkan, kenaikan harga gula industri kemungkinan akan terjadi pada awal 2024.
"Prediksi saya, gula rafinasi tahun depan naik lagi, mungkin tak sebesar tahun ini, mungkin sekitar Rp14 ribu atau lebih," kata Adhi, dilansir dari Detik.com, Jumat (15/9/2023).
Menurutnya, dampak penyetopan ekspor India tak hanya berdampak ke dalam negeri, tetapi akan turut melebar hingga harga gula secara global.
"Ini terus terang akan menjadi berat, terutama harga. Kalau ketersediaan tidak terlalu khawatir, kita sourcing dari (negara) lain-lain, dari Thailand, Brasil, meskipun sudah sulit dari Australia. Tetapi ada satu negara melarang (ekspor gula), itu akan berpengaruh terhadap harga," tutur Adhi.
(Baca: Indonesia Jadi Negara dengan Konsumsi Gula Terbanyak ke-6 Global pada 2022/2023)