Nilai Ekspor Indonesia Berdasarkan Pelabuhan Muat di Provinsi 2024

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, nilai ekspor Indonesia pada 2024 mencapai US$266,53 miliar. Capaian tersebut dihitung berdasarkan nilai free on board (FOB).

Dalam perdagangan internasional, FOB adalah harga barang yang sudah termasuk semua biaya sampai barang berada di atas kapal keberangkatan. Namun, tidak termasuk biaya pengiriman dan asuransi.

Adapun Provinsi Jakarta menjadi pelabuhan muat di daerah dengan nilai FOB ekspor tertinggi, yakni US$66,04 miliar.

Jumlah tersebut berasal dari pelabuhan muat Tanjung Priok, Pasar Ikan, Kalibaru, dan dua bandara, yakni Soekarno-Hatta dan Halim Perdana Kusuma.

Provinsi Jawa Timur menempati peringkat kedua dengan nilai FOB ekspor mencapai US$26,07 miliar.

Jumlah tersebut berasal dari berbagai pelabuhan muat, seperti Tanjung Perak, Gresik, Tuban, Kalianget, Pacitan, Probolinggo, Kalbut Situbondo, Djankar, hingga Ketapang.

Provinsi Kalimantan Timur berada di posisi ketiga dengan nilai FOB ekspor mencapai US$24,67 miliar.

Jumlah tersebut berasal dari berbagai pelabuhan muat, seperti Samarinda, Balikpapan, Tanjung Bara, Bonthan Bay, Adang Bay, Tanjung Redep, Bontang, Kaliorang, Sangkulirang, hingga Kotabangun.

Berikut 10 provinsi di Indonesia yang menjadi lokasi pelabuhan muat, termasuk bandara, dengan nilai FOB ekspor tertinggi pada 2024:

1. Jakarta: US$66,04 miliar
2. Jawa Timur: US$26,07 miliar
3. Kalimantan Timur: US$24,67 miliar
4. Sulawesi Tengah: US$21,66 miliar
5. Kepulauan Riau: US$20,61 miliar
6. Riau: US$18,12 miliar
7. Kalimantan Selatan: US$14,08 miliar
8. Maluku Utara: US$11,07 miliar
9. Sumatera Utara: US$10,8 miliar
10. Jawa Tengah: US$8,32 miliar

(Baca: Provinsi DKI Jakarta Ekspor 1,05 Juta Ton Benang Tenun Kain Tekstil dan Hasil Hasilnya)