Libur Awal Tahun, Nilai Impor Indonesia Turun 15% pada Januari 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai impor Indonesia mencapai US$19 pada Januari 2024. 

Nilainya turun 15,18% dibanding Desember 2024 (month-to-month/mtm) yang sebesar  US$21,22 miliar. 

Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti menjelaskan, melesunya nilai impor pada periode ini dipengaruhi oleh banyaknya hari libur.

"Aktivitas [industri] belum pulih 100%, karena sebagian besar minggu di bulan Januari ini masih libur," kata Amalia dalam konferensi pers secara daring, Senin (17/2/2025). 

Salah satu momen libur yang berpengaruh pada perdagangan impor RI adalah Hari Raya Imlek, yang membuat aktivitas industri maupun aktivitas ekonomi lainnya belum aktif seperti biasanya. 

Pada Januari 2025, penurunan nilai impor terjadi pada sektor nonmigas dan migas. 

Tercatat, nilai impor nonmigas turun 13,43% (mtm) menjadi US$15,51 miliar pada bulan lalu. 

BPS mendata, 5 dari 5 golongan barang utama nonmigas melesu. Komoditas serealia turun paling dalam hingga 56,36% (mtm) menjadi US$264 juta.

Lalu diikuti komoditas logam mulia dan perhiasan/permata yang anjlok 44,81% (mtm) ke US$295,9 juta serta instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis yang turun 39,97% (mtm) ke US$245 juta. 

Sejalan dengan itu, nilai impor migas juga turun 24,69% (mtm) menjadi US$2,48 miliar pada Januari 2025. 

Penurunan terjadi pada komoditas minyak mentah yang turun 38,84% (mtm) menjadi US$551 juta dan impor hasil minyak yang terkoreksi 19,37% (mtm) menjadi US$1,93 miliar.

(Baca: Surplus Neraca Dagang RI Meningkat pada Januari 2025)