Nilai Ekspor Indonesia sepanjang 2016 mencapai US$ 144,43 miliar sementara nilai impor US$ 135,65 miliar. Alhasil, sepanjang 2016, neraca perdagangan kembali mencatat surplus 8,78 miliar, meningkat 14,5 persen dari tahun sebelumnya, yakni 7,67 miliar. Dalam dua tahun terakhir Indonesia mampu mencatat peningkatan surplus neraca perdagangan.
Meningkatnya surplus tersebut bukan lantaran tumbuhnya ekspor, tetapi karena menurunnya impor lebih besar dari turunnya ekspor. Pada 2016 impor Indonesia turun 4,94 persen sementara impor hanya turun 3,95 persen dari tahun sebelumnya.
Neraca perdagangan Indonesia sempat mengalami defisit sepanjang 2012-2014. Perlambatan ekonomi global akibat krisisi utang di kawasan Eropa dan krisis finansial Amerika membuat permintaan global lesu. Nilai ekspor Indonesia sempat mencapai rekor tertingginya pada 2011, yakni US$ 2013,5 miliar. Sementara nilai impor mencapai rekor tertinggi pada 2012 sebesar US$ 191,7 miliar yang menyebabkan neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$ 1,67 miliar.