Indonesia Impor Mineral Fuels, Mineral Oils Senilai US$ 3,32 Miliar dari Saudi Arabia pada 2023
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Saudi Arabia sebesar US$ 4,07 miliar data per Desember 2023. Nilai tersebut terlihat turun 25.94% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 5,49 miliar.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Saudi Arabia, impor dalam 10 tahun terakhir menurun sangat tajam. Terendah impor Indonesia adalah US$ 2,61 miliar dan untuk impor tertinggi di angka US$ 6,52 miliar.
(Baca: Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Armenia pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Saudi Arabia, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 59 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Saudi Arabia. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Mineral fuels, mineral oils and products of their distillation
- Organic chemicals
- Plastics
- Salt
- Iron and steel
Masuk dalam kode HS 27, Mineral fuels, mineral oils and products of their distillation merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan bituminous substances dan mineral. Impor produk ini dari Saudi Arabia berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor sebanyak US$ 3,32 miliar. Nilai impor Mineral fuels, mineral oils and products of their distillation; bituminous substances; mineral ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 4,58 miliar.
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Organic chemicals. Nilai impor dari Saudi Arabia pada 2023 tercatat US$ 316,01 juta. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 306,63 juta.
Produk lainnya, Indonesia banyak mengimpor Plastics dari Saudi Arabia. Nilai impor produk ini tercatat senilai US$ 228,16 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 350,16 juta. Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari satu negara. Impor Plastics dari Saudi Arabia tercatat merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah China, United States of America, Germany, Korea, Republic of dan Belgium.
(Baca: Impor Ores, Slag Indonesia dari Guyana Naik Menjadi US$ 0,54 Juta)
Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari satu negara. Impor Salt dari negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 69,13 juta. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Salt adalah China, Türkiye, United States of America, Germany dan India.
Indonesia juga banyak mengimpor Iron and steel dari Saudi Arabia. Nilai impor produk ini senilai US$ 28,98 juta. Jumlah ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 22.417 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Iron and steel dari -4 negara. Impor Iron and steel dari negara ini merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Iron and steel adalah China, Germany, Japan, Indonesia dan Korea, Republic of.