Batu bara masih menjadi andalan komoditas ekspor Bengkulu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas batu bara memiliki nilai ekspor paling tinggi mencapai US$ 81,17 juta pada 2020.
Kendati demikian, nilai ekspor batu bara di provinsi Bengkulu mengalami penurunan 23% dibandingkan pada tahun sebelumnya. Tercatat, nilai ekspor batu bara di Bengkulu pada 2019 mencapai US$ 105,36 juta.
Ekspor komoditas andalan terbesar kedua Bengkulu adalah karet. Angkanya mencapai US$ 46,77 juta pada 2020, turun 18% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai US$ 56,99 juta.
Selanjutnya, komoditas Crude Palm Oil/CPO memiliki nilai ekspor mencapai US$ 17,15 juta. Nilainya turun 49,7% dari tahun 2019 yang mencapai US$ 34,15 juta. Begitupula dengan komoditas cangkang sawit, nilai ekspornya turun 27,8% dari US$ 9,14 juta pada 2019 menjadi US$ 6,60 juta pada 2020.
Komoditas ekspor andalan Bengkulu selanjutnya yakni kayu olahan dengan nilai ekspor US$ 1,02 juta pada 2020. Kemudian komoditas kopi dengan nilai ekspor US$ 0,003 juta dan komoditas lainnya US$ 1,01 juta.
Adapun, secara keseluruhan nilai ekspor Bengkulu tercatat sebesar US$ 153,73 juta pada 2020. Jumlah itu turun 26,28% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai US$ 208,55 juta.
(Baca: Lebih dari 50% Rumah Tangga di Bengkulu Miliki Akses Sanitasi Tak Layak pada 2020)