Ekspor Indonesia pada Januari-Mei 2019 menurun sebesar 8,61% menjadi US$ 63,12 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 68,11 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh pertumbuhan negatif hampir di seluruh ekspor migas sebesar 21,44% dan nonmigas sebesar 7,33%.
Pada ekspor migas secara berturut-turut penurunan terbesar terjadi pada pengadaan gas sebesar 86,87%, industri pengolahan hasil minyak sebesar 33,97%, minyak mentah sebesar 67,2%, dan pertambangan sebesar 19,35%. Hanya ekspor gas yang naik sebesar 6,55%.
Sementara itu, ekspor nonmigas untuk golongan barang utama menunjukkan penurunan terbesar terjadi pada ekspor nabati sebesar 17,87%, alas kaki sebesar 12,25%, karet dan barang dari karet sebesar 11,17, serta perhiasan sebesar 11,1%. Pertumbuhan negatif selanjutnya terjadi pada pesawat mekanik sebesar 11,03%, peralatan listrik sebesar 7,83%, dan bahan bakar mineral sebesar 4,59%.
Ekspor nonmigas yang mencatat peningkatan hanya terjadi pada tiga barang utama. Ketiga komoditas tersebut adalah kendaraan dan bagiannya sebesar 4,86%, besi dan baja sebesar 30,96%, serta pakaian jadi bukan rajutan sebesar 1,7%.
(Baca Databoks: April 2019, Ekspor Nonmigas Terbesar Indonesia ke Tiongkok dan AS)