BPS: Ekspor Indonesia Januari-Mei 2019 Turun 8,61%


Nama Data | 2018 | 2019 |
---|---|---|
Total Ekspor | 74,91 Miliar | 68,46 Miliar |
Migas | 6,8 Miliar | 5,34 Miliar |
Industri Pengolahan Hasil Minyak | 713,1 Juta | 470,9 Juta |
Pengadaan Gas | 56 | 7,4 Juta |
Pertambangan | 6,03 Miliar | 4,86 Miliar |
Minyak Mentah | 2,12 Miliar | 694,7 Juta |
Gas | 3,91 Miliar | 4,17 Miliar |
Nonmigas | 68,11 Miliar | 63,12 Miliar |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Ekspor Indonesia pada Januari-Mei 2019 menurun sebesar 8,61% menjadi US$ 63,12 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 68,11 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh pertumbuhan negatif hampir di seluruh ekspor migas sebesar 21,44% dan nonmigas sebesar 7,33%.
Pada ekspor migas secara berturut-turut penurunan terbesar terjadi pada pengadaan gas sebesar 86,87%, industri pengolahan hasil minyak sebesar 33,97%, minyak mentah sebesar 67,2%, dan pertambangan sebesar 19,35%. Hanya ekspor gas yang naik sebesar 6,55%.
Sementara itu, ekspor nonmigas untuk golongan barang utama menunjukkan penurunan terbesar terjadi pada ekspor nabati sebesar 17,87%, alas kaki sebesar 12,25%, karet dan barang dari karet sebesar 11,17, serta perhiasan sebesar 11,1%. Pertumbuhan negatif selanjutnya terjadi pada pesawat mekanik sebesar 11,03%, peralatan listrik sebesar 7,83%, dan bahan bakar mineral sebesar 4,59%.
Ekspor nonmigas yang mencatat peningkatan hanya terjadi pada tiga barang utama. Ketiga komoditas tersebut adalah kendaraan dan bagiannya sebesar 4,86%, besi dan baja sebesar 30,96%, serta pakaian jadi bukan rajutan sebesar 1,7%.
(Baca Databoks: April 2019, Ekspor Nonmigas Terbesar Indonesia ke Tiongkok dan AS)