Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pendataan kegiatan ekspor di wilayah perbatasan darat Indonesia hanya tercatat di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Wilayah tersebut merupakan daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.
Pada 2022, volume ekspor Entikong mencapai 20,92 ribu kilogram (kg) dengan nilai valuasi mencapai US$15,72 ribu.
Jika ditinjau berdasarkan komoditasnya, Entikong paling banyak melakukan ekspor beras dengan volume mencapai 7,05 ribu kg atau berkontribusi sebesar 34,29% dari total ekspor sepanjang tahun lalu. Nilai ekspor beras ke negara tetangga ditaksir mencapai US$5,39 ribu.
Petai menyusul di peringkat kedua sebagai komoditas yang paling banyak diekspor dari Entikong, yakni mencapai 1,70 ribu kg.
Kemudian komoditas kacang tanah dan buah durian mengikuti di perikat berikutnya, masing-masing memiliki volume ekspor mencapai 1,54 ribu kg dan 1,01 ribu kg.
Selain itu Entikong juga melakukan ekspor dari komoditas lainnya dari pangan hingga sandang seperti minuman, buah jeruk, celana panjang, baju non-rajutan, mi instan, hingga baju rajutan dengan volume seperti terlampir pada grafik.
Sementara, ekspor dari komoditas lainnya terakumulasi sebanyak 7,16 ribu kg.
(Baca juga: Ini Komoditas yang Diekspor dari Perbatasan Laut Sebatik pada 2022)