Tren Angka Partisipasi Kasar PAUD di Indonesia pada 2021-2025

Pendidikan

Premium

Erlina Fury Santika 25/11/2025 20:30 WIB

URL telah disalin

Memuat...

BPS mencatat, angka partisipasi kasar PAUD anak usia 3-6 tahun naik-turun selama 2021-2025. Data terakhir 2025, angkanya tembus 36,19%.

Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini/APK PAUD pada Usia 3-6 Tahun di Indonesia (2021-2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Tren Angka Partisipasi Kasar PAUD di Indonesia pada 2021-2025”.

Rp7.500

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini/APK PAUD pada Usia 3-6 Tahun di Indonesia (2021-2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, angka partisipasi kasar (APK) pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia mengalami pasang-surut selama 2021-2025.

APK ini memberikan gambaran perbandingan antara jumlah seluruh anak yang terdaftar di PAUD—tanpa memandang usia—dengan jumlah penduduk usia 3–6 tahun secara umum. Lembaga PAUD yang dimaksud mencakup taman kanak-kanak (TK), Bustanul Athfal (BA), dan Raudhatul Athfal (RA), dan satuan PAUD lainnya.

Selama lima tahun terakhir, APK paling tinggi terjadi pada 2023 yang mencapai 36,36%. Sementara terendah pada 2022, yakni 35,28%.

Adapun data terakhir pada 2025, APK PAUD tercatat sebesar 36,19%.

BPS mengakui, capaian APK PAUD pada 2025 menunjukkan peningkatan dari 2024 yang sebesar 36,03%, tetapi masih di bawah capaian tahun 2023.

"APK PAUD dapat dijadikan suatu indikator keberhasilan program pemerintah dalam memperluas kesempatan mengenyam pendidikan prasekolah," tulis BPS dalam laporan Statistik Pendidikan 2025.

Meskipun program pendidikan prasekolah telah dilaksanakan sejak lama, anak usia 0–6 tahun yang memperoleh layanan pendidikan di Indonesia disebut BPS masih cukup rendah.

Dalam data lain, BPS menghitung hanya sebesar 34,15% anak usia 0–6 tahun di Indonesia pada 2025 yang memperoleh layanan pendidikan prasekolah.

Kesenjangan partisipasi pendidikan prasekolah antara laki-laki dan perempuan tidak terlalu besar, hanya terdapat perbedaan persentase sebesar 0,45 persen poin.

Apabila dibedah menurut karakteristik daerah, antara perkotaan dan perdesaan, terdapat perbedaan persentase sebesar 1,9 persen poin.

(Baca: Ayah hingga PAUD, Sumber Dukungan Pengasuhan Anak Bagi Ibu)

Editor : Erlina Fury Santika