Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, terdapat 3,03 juta guru di seluruh Indonesia pada tahun ajaran (TA) 2023/2024. Jumlahnya bertambah sekitar 31 ribu guru atau 1,03% dari tahun ajaran sebelumnya.
Meskipun jumlah guru meningkat, distribusi pengajar di Tanah Air belum merata. BPS menyebut, lebih banyak guru yang mengajar di kota-kota besar, sementara di daerah terpencil kekurangan guru.
"Hal ini menyebabkan beban kerja guru di setiap daerah berbeda-beda. Beban kerja guru tersebut dapat dilihat melalui rasio murid-guru," tulis BPS dalam laporan bertajuk Statistik Pendidikan 2024.
Adapun rasio murid-guru merupakan rata-rata jumlah murid per guru di jenjang pendidikan tertentu. Semakin tinggi nilai rasio, maka pengawasan guru terhadap murid semakin berkurang, sehingga kualitas pengajaran cenderung lebih rendah.
Pada TA 2023/2024, rasio murid-guru paling tinggi terdapat di jenjang SMA yaitu 14,95. Artinya, satu guru di SMA bertanggung jawab atas 15 siswa.
Lalu rasio murid-guru di SMK sebesar 14,89; SD 14,84; dan SMP jadi yang terendah dengan 13,93.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 17 menyebut, pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA idealnya satu guru bertanggung jawab atas 20 murid. Sedangkan pada jenjang SMK, idealnya satu guru mengajar 15 murid.
Walaupun secara nasional rasio murid-guru di setiap jenjang tidak melebihi batas ideal, tetapi masih ada sejumlah provinsi yang melebihi batas.
Pada jenjang SD, Papua Pegunungan punya rasio murid-guru tertinggi yaitu mencapai 34,24. Diikuti Papua Tengah dan Papua Selatan masing-masing 27,90 dan 21,25.
"Angka ini dapat menunjukkan bahwa belum terjadi pemerataan jumlah guru SD di level provinsi," tulis BPS.
(Baca: Jumlah Guru di Indonesia TA 2023/2024, Terbanyak di Tingkat SD)