Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Tegal pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp83.543 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini mengalami penurunan sebesar 8,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengeluaran ini masih menempatkan Kota Tegal pada peringkat ke-4 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah dan peringkat ke-86 secara nasional.
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Tegal menunjukkan fluktuasi. Sempat menyentuh angka Rp57.121 pada 2018, kemudian mengalami penurunan signifikan sebesar 27,4 persen menjadi Rp41.443 pada 2019. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, pengeluaran ini kembali naik, bahkan mencapai pengeluaran tertinggi di angka Rp91.409 pada 2023 sebelum akhirnya sedikit menurun di tahun 2024.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Palangkaraya | 2004 - 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp347.861, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya menyumbang sekitar 24 persen. Proporsi ini lebih besar jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk kecantikan secara umum, yaitu sekitar Rp35.886. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kota Tegal memberikan perhatian khusus pada perawatan kulit.
Di antara kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah, Kota Tegal berada di urutan ke-4 dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit. Peringkat ini berada di bawah Kota Semarang, Kota Magelang, dan Kota Surakarta. Namun, Kota Tegal unggul dibandingkan Kota Salatiga, Kabupaten Klaten, dan kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah. Peringkat ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya perawatan kulit di Kota Tegal cukup tinggi dibandingkan daerah lain di sekitarnya.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Kota Semarang mencatatkan pengeluaran untuk perawatan kulit tertinggi pada tahun 2024, yaitu Rp95.594, dengan pertumbuhan 28,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Magelang berada di urutan kedua dengan Rp95.520, tumbuh 9,4 persen. Sementara itu, Kota Surakarta mencatatkan Rp88.833, meningkat 29,4 persen. Kota Salatiga berada di bawah Kota Tegal dengan Rp79.995, tumbuh 16,2 persen. Kabupaten Klaten mencatatkan Rp73.163, dengan pertumbuhan yang stagnan di angka 0,5 persen.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan Kab. Rejang Lebong | 2024)
Kota Semarang
Kota Semarang mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.322.997 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan 12,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Kota Semarang pada peringkat pertama se-Provinsi Jawa Tengah. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp914.785, juga menempati urutan pertama.
Kota Salatiga
Kota Salatiga mencatatkan penurunan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar 14,4 persen menjadi Rp1.315.195 pada tahun 2024. Meskipun turun, Salatiga masih berada di urutan kedua se-Provinsi Jawa Tengah untuk kategori ini. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami penurunan sebesar 5,5 persen menjadi Rp811.317, tetapi tetap menempati peringkat kedua di provinsi tersebut.
Kota Magelang
Kota Magelang mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp980.996 pada tahun 2024, tumbuh sedikit sebesar 1,8 persen. Pertumbuhan yang relatif stabil ini menempatkan Magelang pada peringkat ketiga se-Provinsi Jawa Tengah. Untuk pengeluaran makanan, Magelang mencatatkan Rp689.220, mengalami penurunan 6,6 persen dan berada di urutan ke-12.
Kota Surakarta
Kota Surakarta mencatatkan penurunan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar 3,7 persen menjadi Rp942.391 pada tahun 2024. Meskipun turun, Surakarta tetap berada di urutan keempat se-Provinsi Jawa Tengah. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp759.788, juga mengalami sedikit penurunan sebesar 0,9 persen dan menempati peringkat ketiga di provinsi tersebut.