Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp29.424 per kapita per bulan.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 12.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa fluktuasi pengeluaran untuk kecantikan di Rokan Hilir cukup dinamis dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2018, pengeluaran tercatat Rp28.551, kemudian turun menjadi Rp23.624 pada 2019 dan Rp21.619 pada 2020. Namun, terjadi lonjakan signifikan pada 2021 menjadi Rp33.153 dan terus meningkat menjadi Rp39.830 pada 2022, sebelum akhirnya kembali menurun pada 2023 dan 2024.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kota Metro pada 2024)
Secara umum, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Rokan Hilir relatif kecil jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp233.517, sementara untuk makanan jadi sebesar Rp170.517. Pengeluaran untuk perawatan pribadi, seperti sabun mandi, juga lebih tinggi, yaitu Rp58.567 per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas pengeluaran masyarakat lebih banyak dialokasikan untuk kebutuhan dasar dan makanan.
(Baca: 22,93% Penduduk Kabupaten Banggai Masih Anak-Anak (Update 2024))
Dalam skala provinsi, Kabupaten Rokan Hilir menempati urutan ke-9 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan. Kota Dumai dan Kota Pekanbaru menjadi wilayah dengan pengeluaran tertinggi, yaitu masing-masing Rp56.489 dan Rp54.635. Secara nasional, Rokan Hilir berada di peringkat ke-306. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Riau, pertumbuhan pengeluaran untuk kecantikan di Rokan Hilir juga menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan. Beberapa daerah seperti Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Indragiri Hilir justru mengalami pertumbuhan positif.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Riau, terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam hal pengeluaran untuk kecantikan. Berikut adalah data pengeluaran untuk kecantikan tahun 2024 dari beberapa wilayah: Kota Dumai (Rp56.489), Kota Pekanbaru (Rp54.635), Kabupaten Siak (Rp45.103), Kabupaten Indragiri Hulu (Rp35.919), dan Kabupaten Rokan Hulu (Rp35.649). Pertumbuhan pengeluaran di wilayah-wilayah ini juga bervariasi, dengan beberapa daerah mengalami penurunan dan beberapa lainnya mengalami peningkatan.
Kota Pekanbaru
Berdasarkan data BPS, Kota Pekanbaru menduduki peringkat pertama dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Provinsi Riau pada tahun 2024. Tercatat sebesar Rp1.203.364, mengalami sedikit peningkatan sebesar 1.1% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1.190.142,78. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Pekanbaru memiliki daya beli yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan non-makanan, seperti sandang, perumahan, dan hiburan. Kota ini tetap menjadi yang teratas di antara kabupaten/kota lain di Riau dalam hal pengeluaran non-makanan.
Kota Dumai
Kota Dumai menempati posisi kedua dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp886.635 pada tahun 2024, angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 14.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp774.103,74. Pertumbuhan ini mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan dan kemampuan ekonomi masyarakat Dumai untuk memenuhi kebutuhan non-makanan. Peningkatan ini juga menunjukkan dinamika ekonomi yang positif di Kota Dumai.
Kabupaten Siak
Kabupaten Siak mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp737.684 pada tahun 2024. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, menunjukkan pertumbuhan yang stabil sebesar 1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp730.170,77. Pertumbuhan yang konsisten ini menempatkan Siak sebagai salah satu daerah dengan ekonomi yang stabil di Provinsi Riau. Meskipun tidak setinggi pertumbuhan di Dumai, stabilitas ini penting untuk keberlanjutan ekonomi daerah.
Kabupaten Pelalawan
Data BPS menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Pelalawan mencapai Rp708.621 pada tahun 2024. Terjadi peningkatan yang cukup besar yaitu sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp644.103,27. Peningkatan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam kemampuan ekonomi masyarakat Pelalawan untuk memenuhi kebutuhan non-makanan. Pelalawan menduduki peringkat keempat dalam hal pengeluaran non-makanan di antara kabupaten/kota di Provinsi Riau.