Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Blora pada 2024 tercatat sebesar Rp 47.490 per kapita per bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 3,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa Kab. Ponorogo | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Blora menunjukkan perkembangan yang fluktuatif. Pada 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp 30.451, kemudian naik signifikan sebesar 26,3% pada 2019 menjadi Rp 38.449. Kenaikan terus berlanjut meski dengan laju yang melambat hingga mencapai Rp 45.802 pada 2023. Meskipun demikian, pertumbuhan tahun ini menunjukkan adanya sedikit peningkatan dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang hanya 1,3%.
Pengeluaran untuk sabun mandi ini merupakan bagian kecil dari total pengeluaran masyarakat Kabupaten Blora. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa mencapai Rp 179.069, sementara untuk makanan jadi mencapai Rp 239.413. Pengeluaran untuk sabun mandi bahkan lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan (Rp 38.098) atau perawatan (Rp 41.155). Pengeluaran tertinggi masyarakat adalah untuk rokok dan tembakau yaitu Rp 135.311.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Kabupaten Blora berada di peringkat 27 dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi pada 2024. Peringkat ini menempatkan Blora di urutan 101 di tingkat pulau Jawa, dan 414 di tingkat nasional. Kota Semarang menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran Rp 92.921, diikuti Kota Salatiga (Rp 89.800) dan Kota Surakarta (Rp 79.570).
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Blora mengalami sedikit kenaikan. Pada 2023, pengeluaran tercatat sebesar Rp 45.801,54, sehingga terdapat selisih Rp 1.688,6 pada tahun ini. Dalam lima tahun terakhir, pengeluaran tertinggi terjadi pada 2024, sedangkan pengeluaran terendah terjadi pada 2018.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Protestan di Jawa Tengah 2015-2024)
Anomali terlihat pada pertumbuhan tahun 2019 yang mencapai 26,3%, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun lainnya. Ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran atau perubahan pola konsumsi masyarakat terhadap sabun mandi pada tahun tersebut.
Sebagai perbandingan, berikut adalah data pengeluaran untuk sabun mandi di beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Tengah pada 2024:Kota Semarang mencatatkan pengeluaran tertinggi yaitu Rp 92.921 dengan pertumbuhan 15,6% dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat 1 se-provinsi. Kota Salatiga mencatatkan pengeluaran Rp 89.800 dengan pertumbuhan -1,9% dan berada di peringkat 2 se-provinsi. Kota Surakarta mencatatkan pengeluaran Rp 79.570 dengan pertumbuhan -6,4% dan menduduki peringkat 3. Kabupaten Pati memiliki pengeluaran Rp 69.132 dengan pertumbuhan -14,2% dan menduduki peringkat 5. Terakhir, Kabupaten Karanganyar mencatatkan pengeluaran Rp 68.738 dengan pertumbuhan 8,1% dan berada di peringkat 6.
Kota Semarang
Berdasarkan data, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Semarang mencapai Rp 1.322.997 pada tahun 2024, mengalami kenaikan sebesar 12.6% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.175.466,33. Meskipun demikian, pertumbuhan ini tidak se-signifikan pertumbuhan pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) yang mencapai 13.4%. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pengeluaran di Kota Semarang lebih didorong oleh konsumsi makanan dibandingkan non-makanan. Kota Semarang menempati peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah untuk kategori ini.
Kota Salatiga
Kota Salatiga mencatatkan angka yang menarik dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan. Pada tahun 2024, angkanya mencapai Rp 1.315.195, namun terjadi penurunan turun 14.4% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1.536.477,07. Penurunan ini kontras dengan pertumbuhan pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) yang juga mengalami penurunan, namun tidak sebesar penurunan pengeluaran bukan makanan. Kota Salatiga menempati urutan kedua di antara kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk kategori ini.
Kota Magelang
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Magelang pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 980.996. Angka ini menunjukkan sedikit kenaikan sebesar 1.8% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 963.451,1. Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) yang juga mengalami kenaikan tipis. Kota Magelang berada di peringkat ketiga untuk rata-rata pengeluaran bukan makanan di antara kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Kota Surakarta
Kota Surakarta mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp 942.391 pada tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan turun 3.7% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 978.669,55. Penurunan ini selaras dengan penurunan pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) yang juga mengalami penurunan tipis. Kota Surakarta berada di peringkat keempat untuk rata-rata pengeluaran bukan makanan di antara kabupaten/kota di Jawa Tengah.