Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Tebing Tinggi menunjukkan peningkatan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp405.394 per kapita per bulan. Angka ini tumbuh 9.8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp369.316 per kapita per bulan.
Secara keseluruhan, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Tebing Tinggi menempati urutan ketiga di antara kabupaten/kota se-Sumatera Utara. Urutan ini berada di bawah Kota Medan dan Kota Binjai. Sementara itu, secara nasional, Kota Tebing Tinggi berada di peringkat 57. Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan masyarakat Kota Tebing Tinggi yang mencapai Rp1.950.826, maka pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini menyumbang sekitar 20.8 persen.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Solok Selatan | 2024)
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan masyarakat Kota Tebing Tinggi untuk makanan adalah Rp872.365. Sedangkan untuk bukan makanan mencapai Rp1.078.461. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk aneka barang dan jasa merupakan bagian signifikan dari pengeluaran bukan makanan. Pertumbuhan pengeluaran aneka barang dan jasa pada tahun 2024, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Tebing Tinggi mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp259.195, kemudian meningkat menjadi Rp286.179 pada tahun 2019, lalu sedikit menurun menjadi Rp284.745 pada tahun 2020. Tahun 2021 terjadi lonjakan signifikan menjadi Rp383.615, namun kembali sedikit menurun pada tahun 2022 menjadi Rp368.578. Pada tahun 2023, pengeluaran tercatat Rp369.316 dan kembali naik di tahun 2024. Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2024.
Jika dibandingkan dengan beberapa kota lain di Sumatera Utara, Kota Medan mencatatkan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa tertinggi, yaitu Rp456.069, namun mengalami penurunan -27.6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Binjai berada di urutan kedua dengan Rp411.545, tumbuh signifikan 42.4 persen. Sementara itu, Kota Pematang Siantar mencatatkan Rp342.762, mengalami penurunan -4.8 persen. Kabupaten Toba Samosir mencatatkan Rp309.420, tumbuh 30.2 persen. Kota Sibolga berada di urutan kelima dengan Rp284.334, tumbuh 40.4 persen.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Jasa Pertanian dan Perburuan Periode 2013-2024)
Kota Medan
Kota Medan menunjukkan angka pengeluaran total per kapita tertinggi di Sumatera Utara, yaitu Rp1.950.826. Pengeluaran bukan makanan di Medan mencapai Rp1.078.461, meningkat 2.9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pertumbuhan ini lebih kecil dibandingkan beberapa kabupaten/kota lain. Ranking Kota Medan tetap berada di urutan pertama se-Sumatera Utara untuk total pengeluaran per kapita.
Kota Binjai
Kota Binjai mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, yaitu sebesar 27.5 persen menjadi Rp737.849. Total pengeluaran per kapita di Binjai mencapai Rp1.574.094, menempatkannya di urutan kedua tertinggi di Sumatera Utara. Pertumbuhan yang tinggi ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan konsumsi masyarakat Binjai.
Kabupaten Karo
Kabupaten Karo memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tertinggi di Sumatera Utara, mencapai Rp1.035.928. Pertumbuhan pengeluaran makanan di Karo sebesar 19.5 persen menunjukkan peningkatan konsumsi makanan bergizi. Total pengeluaran per kapita di Karo adalah Rp1.563.884, menempatkannya di urutan ketiga di Sumatera Utara.
Kabupaten Toba Samosir
Kabupaten Toba Samosir mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam total pengeluaran per kapita, yaitu sebesar 16.4 persen menjadi Rp1.529.424. Pengeluaran bukan makanan di Toba Samosir juga mengalami pertumbuhan tinggi, mencapai 28.7 persen menjadi Rp677.585. Hal ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan diversifikasi konsumsi di Toba Samosir.