Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp45.473 per kapita per bulan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini mengalami penurunan turun 6.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, pengeluaran ini masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran pada tahun 2018 dan 2019.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat Kabupaten Empat Lawang, konsumsi sabun mandi hanya sebagian kecil saja. Data BPS menunjukkan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp960.046. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp399.240. Pengeluaran untuk sabun mandi ini juga lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan yang hanya sebesar Rp21.581 per kapita per bulan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua Barat Daya 2024 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Empat Lawang cenderung fluktuatif. Sempat mengalami penurunan pada tahun 2019 dan 2021, namun kemudian melonjak tajam pada tahun 2022 hingga mencapai Rp47.754. Pada tahun 2023, pengeluaran mencapai titik tertinggi dalam periode pengamatan, yaitu Rp48.587, sebelum akhirnya sedikit menurun pada tahun 2024.
Pengeluaran masyarakat Kabupaten Empat Lawang secara keseluruhan mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Ini terlihat dari peningkatan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan. Namun, pertumbuhan ini tidak serta merta berdampak positif pada pengeluaran untuk sabun mandi, yang justru mengalami penurunan pada tahun 2024.
Dalam skala provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Empat Lawang menempati peringkat ke-12 dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi. Sementara itu, secara nasional, kabupaten ini berada di peringkat ke-438. Kota Palembang menjadi wilayah dengan pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi di Sumatera Selatan, yaitu Rp74.602 per kapita per bulan.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di Kabupaten Empat Lawang adalah 0,1%. Dibandingkan kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan, Empat Lawang berada di posisi ke-15. Pengeluaran bukan makanan tertinggi ada di Kota Palembang dengan pertumbuhan 10,5%.
Jika dibandingkan rata-rata pengeluaran sabun mandi tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar Rp47.271, pengeluaran tahun 2024 sedikit lebih rendah. Kondisi ini berbeda dengan lima tahun sebelumnya (2018-2022), dimana pengeluaran tahun 2022 merupakan yang tertinggi.
(Baca: Populasi Kerbau Periode 2013-2024)
Anomali terjadi pada tahun 2022, dimana pengeluaran untuk sabun mandi melonjak 50% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini merupakan kenaikan tertinggi dalam periode pengamatan. Sementara itu, penurunan terendah terjadi pada tahun 2019, yaitu -4%.
Di antara beberapa kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan, Kota Palembang mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi pada tahun 2024, yaitu Rp74.602, dengan pertumbuhan 5.2%. Kabupaten Lahat mencatatkan pengeluaran Rp60.868 dengan penurunan -3.9%. Kota Prabumulih mencatatkan pengeluaran Rp59.654, pertumbuhan 3.8%, menduduki peringkat ketiga. Kabupaten Banyuasin memiliki pengeluaran Rp59.494 dengan penurunan -2.6%. Kabupaten Musi Banyuasin memiliki nilai Rp55.747, pertumbuhan 0.4% dan berada di peringkat kelima.
Kota Palembang
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari BPS, Kota Palembang menunjukkan dominasinya dalam pengeluaran bukan makanan dengan angka mencapai Rp861.308. Pertumbuhan sebesar 10.5% dibandingkan tahun sebelumnya menegaskan posisinya sebagai yang tertinggi di Sumatera Selatan. Hal ini kontras dengan pengeluaran untuk makanan, yang meskipun tetap signifikan di angka Rp815.005, mencatatkan pertumbuhan yang lebih moderat, yaitu 11.9%.
Kabupaten Musi Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin menunjukkan perkembangan yang menarik dalam pola konsumsinya. Pengeluaran untuk bukan makanan melonjak 23.5% menjadi Rp629.974, mengindikasikan peningkatan dalam alokasi dana untuk kebutuhan selain pangan. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencapai Rp772.408, dengan pertumbuhan sebesar 25.1%.
Kota Prabumulih
Kota Prabumulih mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp626.343, dengan pertumbuhan 7.5%. Angka ini menempatkan Prabumulih di posisi ketiga dalam ranking pengeluaran bukan makanan di Sumatera Selatan. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp588.295 dengan pertumbuhan 12.3%, menunjukkan alokasi yang cukup besar untuk konsumsi pangan di wilayah ini.
Kabupaten Muara Enim
Kabupaten Muara Enim menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, mencapai 29% menjadi Rp576.717. Peningkatan ini menjadikan Muara Enim sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan tertinggi di Sumatera Selatan. Di sisi lain, pengeluaran untuk makanan juga mencatatkan angka yang solid, yaitu Rp692.039 dengan pertumbuhan 23.4%.