Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan peningkatan signifikan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp 123.656 per kapita per bulan.
Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 29,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan tahunan dalam lima tahun terakhir. Jika dilihat secara keseluruhan, pengeluaran masyarakat Kabupaten Malaka untuk makanan dan minuman jadi mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir. Pengeluaran sempat mengalami penurunan pada tahun 2019 dan 2021, namun kemudian kembali naik hingga mencapai pengeluaran tertinggi di tahun 2024.
(Baca: Harga Beras Kualitas Bawah II di Pasar Tradisional Periode Agustus 2024-2025)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yaitu sebesar Rp 205.468, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi mencapai sekitar 60%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan, porsi pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi juga cukup signifikan.
Secara peringkat, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Malaka menduduki peringkat ke-6 di antara kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Timur dan peringkat ke-433 secara nasional. Sementara itu, untuk Pulau Nusa Tenggara dan Bali, Kabupaten Malaka berada di posisi ke-25.
Kabupaten Malaka menunjukkan tren peningkatan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi yang cukup besar, didukung pertumbuhan ekonomi wilayah dan perubahan gaya hidup masyarakat.
Lima kabupaten/kota dengan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tertinggi di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2024 adalah Kota Kupang (Rp 173.054), Kabupaten Sumba Timur (Rp 147.687), Kabupaten Timor Tengah Selatan (Rp 143.094), Kabupaten Sikka (Rp 142.174), dan Kabupaten Manggarai (Rp 134.517). Kabupaten Malaka berada di urutan keenam dengan nilai Rp 123.656. Pertumbuhan tertinggi dialami oleh Kabupaten Sikka, mencapai 44,8%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Seluma | 2004 - 2024)
Kota Kupang
Kota Kupang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 792.892 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan sedikit turun 2.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun demikian, Kota Kupang tetap menjadi wilayah dengan pengeluaran bukan makanan tertinggi di Nusa Tenggara Timur. Penurunan ini bisa mengindikasikan adanya perubahan prioritas konsumsi atau faktor ekonomi lainnya yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 498.135 pada tahun 2024. Terjadi pertumbuhan positif sebesar 2.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menandakan adanya perbaikan ekonomi atau peningkatan daya beli masyarakat dalam hal konsumsi barang dan jasa selain makanan di wilayah tersebut. Kabupaten Manggarai Barat berada di urutan kedua setelah Kota Kupang dalam hal pengeluaran bukan makanan di NTT.
Kabupaten Sabu Raijua
Kabupaten Sabu Raijua mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 481.157 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 24.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan yang tinggi ini menempatkan Sabu Raijua sebagai salah satu wilayah dengan peningkatan pengeluaran bukan makanan tertinggi di NTT. Hal ini dapat mengindikasikan adanya perubahan sosial ekonomi yang mendorong konsumsi barang dan jasa selain makanan di kalangan masyarakat. Kabupaten Sabu Raijua menempati urutan ketiga dalam hal pengeluaran bukan makanan.
Kabupaten Sumba Timur
Kabupaten Sumba Timur mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 465.209 pada tahun 2024. Terjadi pertumbuhan sebesar 6.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan konsumsi terhadap barang dan jasa selain makanan di wilayah tersebut. Meski tidak setinggi Sabu Raijua, pertumbuhan ini tetap positif dan menandakan adanya perkembangan ekonomi di Sumba Timur. Kabupaten Sumba Timur berada di urutan keempat dalam hal pengeluaran bukan makanan.