PDB Paritas Daya Beli (PPP) Trinidad dan Tobago 2015 - 2024
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
International Monetary Fund (IMF) mencatat PDB Paritas Daya Beli (PPP) Trinidad dan Tobago pada 2024 sebesar 3.5 Unit. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya (2023) yang mencapai 3.63 Unit, mengindikasikan adanya kontraksi ekonomi.
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), PDB PPP Trinidad dan Tobago menunjukkan fluktuasi. Setelah mencapai 4.27 Unit pada 2022, terjadi penurunan signifikan menjadi 3.63 Unit pada 2023, dan terus menurun menjadi 3.5 Unit pada 2024. Kondisi ini berbeda dengan periode 2017-2019 yang cenderung stabil di kisaran 3.97 hingga 4.18 Unit.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Rumania 2015 - 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Trinidad dan Tobago terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Rata-rata PDB PPP Trinidad dan Tobago selama tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah sekitar 3.8 Unit. Jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) yaitu sekitar 3.84 Unit, terlihat adanya penurunan kinerja ekonomi dalam tiga tahun terakhir.
Kenaikan tertinggi PDB PPP dalam sepuluh tahun terakhir terjadi pada 2022, mencapai 4.27 Unit. Sementara itu, titik terendah terjadi pada 2024 dengan 3.5 Unit. Penurunan pada 2023 dan 2024 menjadi anomali jika dibandingkan dengan kinerja yang relatif stabil pada periode 2015-2022.
Secara regional Karibia, berdasarkan data IMF, peringkat Trinidad dan Tobago dalam PDB PPP tetap stabil di posisi ke-4 selama periode 2015-2024. Ini menunjukkan bahwa, meskipun terjadi fluktuasi nilai PDB PPP, posisi relatif Trinidad dan Tobago dalam perekonomian regional tidak berubah.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) VIetnam 2015 - 2024)
IMF memproyeksikan PDB PPP Trinidad dan Tobago akan terus mengalami kontraksi hingga 2030. Proyeksi menunjukkan penurunan dari 3.457 Unit pada 2025 menjadi 3.215 Unit pada 2030. Tingkat pertumbuhan yang diproyeksikan juga negatif, dengan penurunan turun 1.31% pada 2025 dan -1.05% pada 2030. Kontraksi ini mengindikasikan bahwa IMF memperkirakan kondisi ekonomi Trinidad dan Tobago akan terus melemah dalam beberapa tahun mendatang.
Jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Karibia, Trinidad dan Tobago memiliki PDB PPP yang lebih tinggi dari Antigua dan Barbuda (1.907), Aruba (1.343), Bahama (0.963), dan beberapa negara lainnya. Namun, PDB PPP Trinidad dan Tobago masih di bawah Republik Dominika (23.521) dan Jamaika (95.392). Berdasarkan pertumbuhan PDB PPP, Trinidad dan Tobago mengalami kontraksi turun 3.6%, berbeda dengan Jamaika yang tumbuh 3.74% dan Republik Dominika yang tumbuh 1.81%.