Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kota Samarinda mencapai Rp134.996 per kapita per bulan pada tahun 2024. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,2% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp133.355 per kapita per bulan.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa di Kota Samarinda yang mencapai Rp4.123.08, maka pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 3,3%. Persentase ini sedikit lebih kecil jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp369.791 per kapita per bulan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sulawesi Barat 2015 - 2024)
Secara historis, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kota Samarinda cenderung fluktuatif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp114.220, kemudian naik menjadi Rp128.211 pada tahun 2019, dan mencapai Rp143.490 pada tahun 2020. Namun, terjadi penurunan pada tahun 2021 menjadi Rp129.783 dan kembali turun pada tahun 2022 menjadi Rp118.309. Pada tahun 2023, pengeluaran kembali naik menjadi Rp133.355 dan terus meningkat hingga tahun 2024.
Pengeluaran masyarakat Kota Samarinda secara keseluruhan juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mengalami pertumbuhan sebesar 22,7% dari Rp1.175.043,76 pada tahun sebelumnya menjadi Rp1.441.412 pada tahun 2024. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan juga meningkat sebesar 18,8% dari Rp2.071.376,65 menjadi Rp2.460.917 pada periode yang sama.
Dalam skala regional, Kota Samarinda menduduki peringkat ke-9 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Kalimantan Timur untuk besar pengeluaran rokok dan tembakau pada tahun 2024. Kabupaten Kutai Timur menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran sebesar Rp200.697 per kapita, diikuti oleh Kabupaten Berau dengan Rp196.031 per kapita. Secara nasional, Kota Samarinda berada di peringkat ke-230.
BPS mencatat perbandingan dengan kabupaten/kota lain menunjukkan bahwa Kabupaten Kutai Timur memiliki nilai pengeluaran rokok dan tembakau tahun sebelumnya tertinggi yaitu sebesar Rp200.614,18 dan meningkat menjadi Rp200.697 pada tahun 2024. Kabupaten Berau mengalami pertumbuhan signifikan yaitu sebesar 14,1% dengan nilai pengeluaran Rp196.031 pada tahun 2024. Kabupaten Paser juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,2% dengan nilai pengeluaran Rp177.977 pada tahun 2024.
(Baca: Statistik Jumlah Perceraian akibat Cacat Badan Periode 2018-2024)
Kota Balikpapan
Kota Balikpapan mencatatkan pertumbuhan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar 22.7%, dari Rp1.175.043,76 menjadi Rp1.441.412. Meskipun demikian, pertumbuhan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan hanya sebesar 13.7%, dengan nilai tahun 2024 mencapai Rp1.019.505. Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Balikpapan adalah yang tertinggi di Kalimantan Timur, mencapai Rp2.460.917.
Kota Bontang
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Bontang menunjukkan peningkatan sebesar 11.2%, mencapai Rp1.274.277 pada tahun 2024. Namun, pertumbuhan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan hanya sebesar 3%, dengan nilai Rp902.717. Secara keseluruhan, Kota Bontang menduduki peringkat kedua di Kalimantan Timur dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan, dengan total Rp2.176.994.
Kabupaten Kutai Timur
Kabupaten Kutai Timur mencatatkan pertumbuhan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan yang signifikan, yaitu sebesar 23.8%, mencapai Rp1.164.270 pada tahun 2024. Pertumbuhan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan juga cukup tinggi, yaitu sebesar 16.2%, dengan nilai Rp999.534. Secara keseluruhan, Kabupaten Kutai Timur berada di peringkat ketiga dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kalimantan Timur, mencapai Rp2.163.803.
Kabupaten Berau
Kabupaten Berau mengalami penurunan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan turun 7.1%, dengan nilai Rp1.088.265 pada tahun 2024. Namun, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan meningkat sebesar 5%, mencapai Rp969.920. Secara keseluruhan, Kabupaten Berau menduduki peringkat keempat di Kalimantan Timur dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan, dengan total Rp2.058.185.