Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Bireuen, Aceh, menunjukkan perkembangan yang fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, angka pengeluaran tercatat sebesar Rp37.579 per kapita per bulan, tumbuh 15% dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Bireuen mengalami peningkatan signifikan dari tahun 2018 hingga 2022, kemudian sedikit turun pada tahun 2023 sebelum kembali naik di tahun 2024. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2021 dengan pertumbuhan mencapai 44.2%, sementara penurunan terbesar terjadi pada tahun 2023, yaitu turun 28.1%. Besaran pengeluaran ini menunjukkan bahwa masyarakat Bireuen semakin sadar akan pentingnya perawatan diri dan penampilan.
(Baca: Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level Rp. 16.680,8 per Dolar AS (Rabu, 19 November 2025))
Namun, jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp198.769, pengeluaran untuk kecantikan hanya mencakup sebagian kecil, yaitu sekitar 18.9%. Angka ini masih jauh lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp223.538 atau untuk rokok dan tembakau sebesar Rp114.385. Hal ini mengindikasikan bahwa prioritas pengeluaran masyarakat masih terfokus pada kebutuhan dasar dan konsumsi lainnya.
Dalam skala regional, Kabupaten Bireuen berada di peringkat 10 untuk pengeluaran kecantikan di antara kabupaten/kota se-Aceh pada tahun 2024. Peringkat ini masih jauh di bawah Kota Banda Aceh yang menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran mencapai Rp105.289 per kapita per bulan. Secara nasional, Kabupaten Bireuen berada di peringkat 193.
Jika dibandingkan dengan beberapa kabupaten/kota lain di Aceh, pengeluaran kecantikan di Kabupaten Bireuen masih relatif rendah. Misalnya, Kota Banda Aceh mencatatkan pengeluaran untuk kecantikan sebesar Rp105.289 dengan pertumbuhan 26.8%, Kota Sabang sebesar Rp86.030 dengan pertumbuhan 25.6%, dan Kota Lhokseumawe sebesar Rp65.061 dengan pertumbuhan 21%. Kabupaten Bireuen mencatatkan pertumbuhan 15%, berbeda dengan Kabupaten Aceh Jaya yang mengalami penurunan turun 6.5%.
(Baca: 0,00058% Penduduk di Kabupaten Lampung Tengah Beragama Konghucu)
Kota Banda Aceh
Sebagai ibukota provinsi, Kota Banda Aceh mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi di Aceh pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp1.371.277. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 5.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan juga tinggi, mencapai Rp1.031.407, dengan pertumbuhan 14.1%. Kota Banda Aceh tetap menduduki peringkat pertama di Aceh dalam hal pengeluaran makanan dan bukan makanan.
Kota Lhokseumawe
Kota Lhokseumawe mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, yaitu sebesar 43.4% menjadi Rp893.134 pada tahun 2024. Meski demikian, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tumbuh lebih rendah, yaitu 35.1% menjadi Rp798.985. Kota ini menduduki peringkat ketiga di Aceh dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan.
Kota Sabang
Sebagai kota wisata, Kota Sabang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp764.253 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan 7.7%. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp890.314, tumbuh 4.2%. Meskipun demikian, Kota Sabang mengalami penurunan peringkat dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan secara keseluruhan.
Kabupaten Bener Meriah
Kabupaten Bener Meriah menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, yaitu sebesar 34.6% menjadi Rp716.407 pada tahun 2024. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan juga tumbuh tinggi, yaitu 32.4% menjadi Rp958.426. Kabupaten ini menduduki peringkat keempat di Aceh dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan.