Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Luwu Timur menunjukkan penurunan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp38.360 per kapita/bulan. Angka ini turun 14.7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran perawatan kulit di Luwu Timur fluktuatif dalam tujuh tahun terakhir. Sempat mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2020 dan 2021, namun kemudian mengalami penurunan. Pada tahun 2020 terjadi pertumbuhan 24.2% dan tahun 2021 pertumbuhan mencapai 26.1%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau di Kab. Sinjai 2018 - 2024)
Pengeluaran untuk perawatan kulit merupakan bagian kecil dari total pengeluaran masyarakat Luwu Timur. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp322.614. Pengeluaran untuk perawatan kulit hanya sekitar 11.9% dari total pengeluaran tersebut. Jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp153.852, atau rokok dan tembakau sebesar Rp169.886, porsi pengeluaran untuk perawatan kulit relatif lebih kecil.
Di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Luwu Timur berada di peringkat 17 dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit. Peringkat ini berada di bawah Kota Makassar yang menduduki peringkat pertama, dan Kabupaten Bantaeng di posisi kedua. Secara nasional, Luwu Timur berada di peringkat 419.
Anomali terlihat pada penurunan tajam di tahun 2024, dibandingkan rata-rata tiga tahun sebelumnya (2021-2023) yang mencapai Rp58.971. Penurunan ini mengindikasikan adanya perubahan prioritas konsumsi masyarakat atau faktor ekonomi lainnya yang mempengaruhi pengeluaran untuk perawatan kulit. Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2021 sebesar Rp69.826, sementara terendah pada tahun 2024.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan, Kota Makassar memiliki pengeluaran untuk perawatan kulit tertinggi pada tahun 2024, yaitu Rp110.832, mengalami penurunan -8% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Bantaeng menunjukkan pertumbuhan tertinggi dengan 144.8% menjadi Rp80.457, yang menempatkannya di posisi kedua. Kabupaten Enrekang juga mengalami pertumbuhan signifikan, mencapai 100.6% dengan nilai Rp72.879. Kota Parepare mengalami penurunan -29.3% menjadi Rp62.705. Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan mengalami pertumbuhan 45.5% menjadi Rp61.305.
(Baca: Harga Beras Kualitas Medium I di Papua Rp.18.100 per Kg (Jumat, 14 November 2025))
Kota Makassar
Berdasarkan data BPS, Kota Makassar memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi di Sulawesi Selatan pada tahun 2024, mencapai Rp1.012.020. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 8.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan juga tertinggi, yaitu Rp791.682, dengan pertumbuhan 5.7%. Total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) di Kota Makassar mencapai Rp1.803.702, menempatkannya pada peringkat pertama di Sulawesi Selatan.
Kota Palopo
Kota Palopo menempati urutan kedua dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Sulawesi Selatan, yaitu Rp760.855. Pertumbuhan pengeluaran untuk makanan mencapai 24.2%. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Palopo adalah Rp822.375, dengan pertumbuhan 21.3%. Total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.583.231, menempatkannya di urutan kedua di provinsi tersebut.
Kabupaten Bantaeng
Kabupaten Bantaeng mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai 40.5%, dengan nilai Rp599.915. Sementara itu, pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp759.120, tumbuh sebesar 34%. Total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) di Kabupaten Bantaeng mencapai Rp1.359.035, menempatkannya di urutan kedelapan di Sulawesi Selatan.
Kabupaten Enrekang
Kabupaten Enrekang menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai 53.3% dengan nilai Rp658.827. Pengeluaran untuk makanan juga tumbuh pesat, yaitu 49.7% menjadi Rp737.416. Total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) di Kabupaten Enrekang mencapai Rp1.396.244, menempatkannya di urutan kelima di Sulawesi Selatan.