Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menunjukkan angka Rp 90.233 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini mengalami penurunan sebesar 9,5 persen dibandingkan tahun 2023.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Serbia 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 162.290, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai 55,6 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp 147.532.
Secara historis, pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Sinjai terjadi pada tahun 2023 dengan angka Rp 99.656. Terjadi lonjakan signifikan pada tahun 2021, yaitu sebesar 35,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pada tahun 2022 terjadi penurunan tajam sebesar 19,3 persen sebelum akhirnya kembali naik, lalu mengalami penurunan lagi di 2024.
Pada tahun 2024, Kabupaten Sinjai berada di peringkat 75 untuk pengeluaran rokok dan tembakau di tingkat pulau Sulawesi. Di tingkat provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Sinjai berada di peringkat 24 dari seluruh kabupaten/kota. Secara nasional, Kabupaten Sinjai menduduki peringkat 444.
BPS juga mencatat perbandingan pengeluaran rokok dan tembakau dengan beberapa kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan. Kabupaten Luwu Timur mencatatkan pengeluaran tertinggi sebesar Rp 169.886 dengan pertumbuhan 11,8 persen. Sementara Kabupaten Sidenreng Rappang memiliki pengeluaran Rp 158.046 dengan pertumbuhan -1.4 persen. Kota Palopo memiliki pengeluaran Rp 154.709 dengan pertumbuhan 19.2 persen. Kabupaten Luwu Utara memiliki pengeluaran Rp 151.190 dengan pertumbuhan 5.9 persen. Serta Kabupaten Gowa memiliki pengeluaran Rp 135.562 dengan pertumbuhan 18.6 persen.
(Baca: PDRB Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba Periode 2013-2024)
#### Kota MakassarInformasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, Kota Makassar mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.012.020 pada tahun 2024, meningkat 8.9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran ini menempatkan Makassar pada peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Makassar mencapai Rp 791.682, menunjukkan pertumbuhan 5.7 persen. Pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp 1.803.702.
#### Kota ParepareKota Parepare menunjukkan dinamika pengeluaran yang berbeda. Data BPS menunjukkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp 914.616 pada tahun 2024, melonjak 28.5 persen dari tahun sebelumnya. Sementara pengeluaran untuk makanan mencapai Rp 621.292 dengan kenaikan sedikit 5.2 persen. Total pengeluaran per kapita sebulan mencapai Rp 1.535.908. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan yang tinggi mendorong Parepare naik ke peringkat kedua dalam hal pengeluaran bukan makanan di Sulawesi Selatan.
#### Kota PalopoKota Palopo mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 822.375 pada tahun 2024. Angka ini tumbuh signifikan sebesar 21.3 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sebagaimana data BPS. Pengeluaran untuk makanan juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat, mencapai Rp 760.855 atau meningkat 24.2 persen. Dengan total pengeluaran per kapita sebulan sebesar Rp 1.583.231, Palopo menunjukkan peningkatan kesejahteraan yang cukup tinggi.
#### Kabupaten Luwu TimurDi Kabupaten Luwu Timur, pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp 701.298 pada tahun 2024. BPS mencatat pertumbuhan yang sedikit sebesar 2.1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp 677.746, meningkat 11.5 persen. Total pengeluaran per kapita sebulan di Luwu Timur mencapai Rp 1.379.043, menunjukkan pertumbuhan yang lebih moderat dibandingkan kota-kota besar lainnya di Sulawesi Selatan. Kabupaten ini menempati peringkat keempat untuk pengeluaran bukan makanan di tingkat provinsi.