Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Purworejo pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp179.930 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 8% dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Purworejo mengalami fluktuasi. Sempat mengalami penurunan pada tahun 2019 turun 3.1%, namun kemudian kembali naik dan mencapai titik tertinggi pada tahun 2022 sebesar Rp169.622, sebelum sedikit mengalami penurunan pada tahun 2023 dan kembali menguat di tahun 2024.
(Baca: Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Turun Selama Tiga Hari Terakhir)
Pengeluaran masyarakat Purworejo untuk aneka barang dan jasa ini mencerminkan alokasi dana untuk kebutuhan selain makanan. Data pendukung menunjukkan bahwa sebagian dari pengeluaran tersebut dialokasikan untuk kecantikan, makanan jadi, perawatan, rokok dan tembakau, serta sabun mandi. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi tercatat paling besar yaitu Rp166.259.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Kabupaten Purworejo berada di peringkat ke-28 dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa. Secara nasional, Kabupaten Purworejo menempati peringkat ke-392. Di tingkat pulau Jawa, Kabupaten Purworejo berada pada peringkat 101.
Kota Salatiga mencatat pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa di Jawa Tengah dengan nilai Rp487.824 pada tahun 2024. Kota Magelang menyusul dengan Rp465.439 dan Kota Semarang dengan Rp440.252. Pertumbuhan pengeluaran tertinggi terjadi di Kota Salatiga sebesar 16.7%, sementara Kota Tegal mengalami penurunan paling signifikan turun 15%. Peringkat Kota Salatiga dan Kota Magelang tetap stabil sebagai yang teratas di provinsi Jawa Tengah.
(Baca: Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan - US Wheat Futures Pagi Hari Diperdagangkan 527.25 Bushel (Jumat, 22 Agustus 2025))
Kota Semarang
Kota Semarang menunjukkan performa ekonomi yang kuat dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp1.322.997 pada tahun 2024, meningkat 12.6% dari tahun sebelumnya. Besarnya pengeluaran ini menempatkan Kota Semarang pada peringkat pertama di antara kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Pengeluaran untuk makanan juga signifikan, mencapai Rp914.785, dengan pertumbuhan 14.7% dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Kota Salatiga
Kota Salatiga, meskipun mencatat pengeluaran bukan makanan yang tinggi sebesar Rp1.315.195, mengalami penurunan pertumbuhan turun 14.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami penurunan turun 5.5%, menjadi Rp811.317. Penurunan ini patut menjadi perhatian meskipun Kota Salatiga tetap menjadi salah satu wilayah dengan pengeluaran tertinggi di Jawa Tengah. Meski demikian, secara total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan non makanan mencapai Rp2.126.512.
Kota Magelang
Kota Magelang menunjukkan stabilitas dengan pertumbuhan pengeluaran bukan makanan sebesar 1.8%, mencapai Rp980.996. Pengeluaran untuk makanan juga relatif stabil dengan penurunan -6.6%, menjadi Rp689.220. Posisi Kota Magelang stabil di peringkat atas untuk pengeluaran total per kapita, menunjukkan konsistensi dalam pola konsumsi masyarakatnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan non makanan mencapai Rp1.670.216.
Kota Surakarta
Kota Surakarta mencatat pengeluaran bukan makanan sebesar Rp942.391, mengalami penurunan -3.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga sedikit mengalami penurunan -0.9%, menjadi Rp759.788. Secara keseluruhan, Kota Surakarta menunjukkan sedikit perlambatan dalam pertumbuhan konsumsi dibandingkan wilayah lain di Jawa Tengah, dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan non makanan mencapai Rp1.702.178.