Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Tana Toraja pada 2024 tercatat sebesar Rp30.535 per kapita per bulan, mengalami penurunan 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran ini menempatkan Tana Toraja pada peringkat ke-24 di antara kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan, serta peringkat ke-488 secara nasional.
Secara proporsi, pengeluaran untuk perawatan kulit di Tana Toraja hanya sebagian kecil dari total pengeluaran masyarakat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp1.013.443, sementara untuk makanan Rp551.453 dan bukan makanan Rp461.990. Hal ini menunjukkan bahwa alokasi dana untuk kebutuhan dasar dan konsumsi masih mendominasi pengeluaran masyarakat Tana Toraja.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Real Estat Periode 2013-2024)
Meskipun terjadi penurunan pada tahun terakhir, pengeluaran untuk perawatan kulit di Tana Toraja menunjukkan fluktuasi selama periode 2018-2024. Setelah mengalami penurunan dari Rp38.054 pada 2018 menjadi Rp31.885 pada 2020, terjadi kenaikan signifikan hingga Rp40.049 pada 2022, sebelum kembali menurun dalam dua tahun terakhir. Data ini menggambarkan adanya perubahan prioritas atau kemampuan ekonomi masyarakat dalam mengalokasikan dana untuk perawatan kulit.
Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan di Kabupaten Tana Toraja menunjukkan tren yang kurang menggembirakan. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mengalami penurunan sebesar 13,6% menjadi Rp1.013.443 pada 2024. Kondisi ini mengindikasikan adanya tekanan ekonomi yang mungkin mempengaruhi daya beli masyarakat secara umum.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan, Kota Makassar mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit pada 2024, yakni Rp110.832, meskipun mengalami penurunan 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Bantaeng mengalami kenaikan signifikan sebesar 144,8% menjadi Rp80.457. Sementara itu, Kabupaten Enrekang mencatatkan pengeluaran Rp72.879, naik 100,6%. Kota Parepare dan Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan masing-masing mencatatkan pengeluaran Rp62.705 (turun 29,3%) dan Rp61.305 (naik 45,5%).
Kota Makassar
Kota Makassar menunjukkan performa ekonomi yang kuat dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp1.012.020 pada 2024, naik 8,9% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp929.229,92. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tercatat sebesar Rp791.682, naik 5,7% dari tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.803.702. Meskipun demikian, terjadi penurunan 3,6% dibandingkan tahun sebelumnya, namun Makassar tetap menduduki peringkat pertama se-Sulawesi Selatan.
(Baca: Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan - US Wheat Futures Turun Menuju Level 538,1 Bushel (Senin, 01 Desember 2025))
Kota Parepare
Kota Parepare mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp914.616 pada 2024, menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 28,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan juga mengalami kenaikan menjadi Rp621.292, naik 5,2% dari tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.535.908, namun mengalami penurunan 11,2% dari tahun sebelumnya, menempatkan Parepare pada peringkat ketiga di Sulawesi Selatan.
Kota Palopo
Kota Palopo menunjukkan peningkatan dalam pengeluaran konsumsi, di mana rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp822.375, naik 21,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran makanan, rata-rata per kapita sebulan tercatat Rp760.855, naik 24,2%. Meskipun demikian, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan secara keseluruhan mengalami penurunan 9% menjadi Rp1.583.231. Walaupun ada penurunan, Palopo berhasil mempertahankan posisinya sebagai kota dengan tingkat konsumsi tertinggi kedua di Sulawesi Selatan.
Kabupaten Luwu Timur
Kabupaten Luwu Timur mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp701.298 pada 2024, mengalami sedikit peningkatan sebesar 2,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tercatat sebesar Rp677.746, naik signifikan sebesar 11,5% dari tahun sebelumnya. Namun, secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mengalami penurunan 10,7% menjadi Rp1.379.043. Kondisi ini menempatkan Luwu Timur pada peringkat ketujuh dalam hal total pengeluaran di Sulawesi Selatan.
Kabupaten Sidenreng Rappang
Kabupaten Sidenreng Rappang menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, dengan rata-rata per kapita sebulan mencapai Rp699.112 pada 2024, naik 29,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan juga mengalami kenaikan sebesar 28% menjadi Rp724.856. Namun, secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan hanya naik 2,9% menjadi Rp1.423.968. Kendati demikian, Sidenreng Rappang berhasil mempertahankan posisinya di peringkat keempat se-Sulawesi Selatan.