Berikut adalah berita ekonomi tentang pengeluaran perawatan kulit di Kota Padang Panjang:Kota Padang Panjang mencatatkan pengeluaran untuk perawatan kulit sebesar Rp73.755 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 18.2% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp62.424 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS).
(Baca: Populasi Kerbau Periode 2013-2024)
Proporsi pengeluaran untuk perawatan kulit terhadap total pengeluaran per kapita sebulan (aneka barang dan jasa) di Kota Padang Panjang adalah sekitar 24%. Jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi, proporsi pengeluaran untuk perawatan kulit adalah sekitar 22%. Angka ini menggambarkan bahwa perawatan kulit menjadi bagian cukup signifikan dari alokasi belanja masyarakat.
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Padang Panjang mengalami fluktuasi. Pada tahun 2020 terjadi lonjakan pertumbuhan tertinggi mencapai 48.3%, namun kemudian mengalami penurunan tajam turun 22.1% pada tahun 2021. Meski demikian, sejak tahun 2022, pengeluaran untuk perawatan kulit menunjukkan tren kenaikan yang konsisten. Pada tahun 2024 ini, pengeluaran berada di titik tertinggi sejak 2018.
Pengeluaran total masyarakat Kota Padang Panjang juga menunjukkan perkembangan yang menarik. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp306.429, sedangkan untuk kecantikan mencapai Rp74.094. Pengeluaran untuk sabun mandi juga cukup besar, yaitu Rp84.480. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kota Padang Panjang cukup memperhatikan aspek kebersihan dan penampilan.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, Kota Padang Panjang menduduki peringkat 2 untuk pengeluaran perawatan kulit tertinggi pada tahun 2024, setelah Kabupaten Tanah Datar. Secara nasional, Kota Padang Panjang berada di peringkat 124.
(Baca: Pendapatan Pemprov dari Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan dalam APBD Pemda di Kep. Bangka Belitung | 2024)
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, Kabupaten Tanah Datar memiliki nilai pengeluaran untuk perawatan kulit tertinggi, mencapai Rp77.227 dengan pertumbuhan 54.6%. Kota Payakumbuh mencatatkan pengeluaran Rp71.951, namun mengalami penurunan pertumbuhan turun 17.7%. Kota Padang memiliki pengeluaran Rp68.861 dengan pertumbuhan 15.4%, sedangkan Kota Sawahlunto mencatatkan Rp67.678 dengan penurunan -18.3%. Kota Pariaman mencatatkan pengeluaran Rp64.527 dengan pertumbuhan 32.6%.
Kota Padang
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Padang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.051.706 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan tipis 2.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun pertumbuhannya tidak terlalu besar, nilai ini tetap menempatkan Kota Padang sebagai wilayah dengan pengeluaran bukan makanan tertinggi di Sumatera Barat. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Padang memiliki alokasi dana yang besar untuk kebutuhan selain makanan, seperti perumahan, transportasi, hiburan, dan pendidikan. Hal ini mencerminkan tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup yang relatif tinggi di Kota Padang dibandingkan daerah lain di provinsi tersebut.
Kota Bukit Tinggi
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Bukit Tinggi menunjukkan perkembangan yang signifikan, mencapai Rp906.613 pada tahun 2024, tumbuh sebesar 20.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menjadikan Kota Bukit Tinggi sebagai salah satu wilayah dengan peningkatan pengeluaran makanan tertinggi di Sumatera Barat. Meski bukan yang tertinggi, posisi ini tetap menunjukan bahwa Kota Bukit Tinggi memiliki daya beli yang cukup baik di sektor makanan, didorong oleh sektor pariwisata.
Kota Payakumbuh
Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Payakumbuh tercatat sebesar Rp1.741.595. Sayangnya, angka ini menunjukkan penurunan turun 13.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menempatkan Kota Payakumbuh pada posisi dengan perubahan yang kurang baik dibandingkan wilayah lain di Sumatera Barat. Hal ini menandakan adanya potensi penurunan daya beli atau perubahan alokasi pengeluaran masyarakat Kota Payakumbuh.
Kota Sawahlunto
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Sawahlunto mencapai Rp876.123 pada tahun 2024. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS). Pertumbuhan pengeluaran ini mencapai 19.8% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadikan Kota Sawahlunto sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan tertinggi di Sumatera Barat. Data ini menunjukan masyarakat Kota Sawahlunto mampu meningkatkan alokasi dana untuk kebutuhan non-pangan.