Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Lombok Barat menunjukkan angka yang menarik pada tahun 2024, mencapai Rp 35.549 per kapita/bulan, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Terjadi pertumbuhan signifikan sebesar 38,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di DKI Jakarta Periode 2018-2023)
Meskipun demikian, kontribusi pengeluaran untuk kecantikan ini masih relatif kecil jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa yang mencapai Rp 186.409, maupun pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp 227.854.
Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Lombok Barat mengalami fluktuasi selama periode 2018-2024.
Setelah mengalami kenaikan cukup tinggi pada tahun 2019 sebesar 78.6%, pengeluaran sempat menurun pada tahun 2020 turun 23.7%.
Meskipun sempat naik kembali pada tahun 2021 dan 2022, terjadi penurunan lagi pada tahun 2023 turun 22.5% sebelum akhirnya mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi di tahun 2024.
Secara keseluruhan, rata-rata pertumbuhan pengeluaran kecantikan selama lima tahun terakhir (2019-2023) menunjukkan angka yang kurang stabil, dengan adanya tahun-tahun penurunan yang cukup signifikan.
(Baca: Produksi Bawang Merah Periode 2013-2024)
Dalam skala Pulau Nusa Tenggara dan Bali, Kabupaten Lombok Barat menduduki peringkat ke-9 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan.
Di antara kabupaten/kota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Lombok Barat berada di peringkat ke-4.
Sementara, secara nasional, kabupaten ini berada di peringkat 219 dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di NTB, Kota Mataram mencatatkan pengeluaran untuk kecantikan tertinggi pada tahun 2024, yaitu Rp 70.847, diikuti oleh Kabupaten Sumbawa Barat (Rp 49.746) dan Kota Bima (Rp 43.882).
Kabupaten Lombok Barat berada di atas Kabupaten Sumbawa (Rp 27.964), Kabupaten Dompu (Rp 25.675) dan kabupaten lainnya.
Pertumbuhan tertinggi pengeluaran untuk kecantikan dibandingkan tahun sebelumnya dialami oleh Kabupaten Sumbawa Barat (37.2%).
Kota Mataram
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Mataram mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 985.712 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 16.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menempatkan Kota Mataram pada peringkat pertama se-Provinsi Nusa Tenggara Barat. Besaran pengeluaran ini menggambarkan tingkat konsumsi masyarakat Kota Mataram terhadap barang dan jasa non-primer yang cukup tinggi dibandingkan wilayah lain di provinsi tersebut.
Kabupaten Sumbawa Barat
Kabupaten Sumbawa Barat menunjukkan performa yang cukup baik dalam hal pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan. Pada tahun 2024, tercatat pengeluaran sebesar Rp 969.386, dengan pertumbuhan sebesar 10.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Kabupaten ini menduduki peringkat pertama se-Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam kategori ini, menunjukkan bahwa masyarakat Sumbawa Barat memiliki alokasi dana yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Kota Bima
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Bima mencapai Rp 1.573.935 pada tahun 2024, meningkat 10.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, Kota Bima berada di peringkat ketiga se-Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam kategori ini. Pertumbuhan ini mengindikasikan peningkatan kesejahteraan dan kemampuan konsumsi masyarakat Kota Bima, baik untuk kebutuhan dasar maupun non-primer.
Kabupaten Sumbawa
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Sumbawa mencapai Rp 635.543 pada tahun 2024. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 15.3% dibandingkan tahun sebelumnya, menempatkan Kabupaten Sumbawa pada peringkat keempat se-Provinsi Nusa Tenggara Barat. Peningkatan ini menggambarkan adanya peningkatan daya beli masyarakat Sumbawa terhadap berbagai kebutuhan non-primer, yang turut berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan.