Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Jayapura pada 2024 tercatat sebesar Rp440.784 per kapita per bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini mengalami penurunan signifikan sebesar 34,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau Kab. Musi Rawas Utara | 2024)
Meskipun demikian, Kota Jayapura tetap menduduki peringkat pertama di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa, serta peringkat 40 secara nasional. Peringkat ini menunjukkan bahwa meskipun mengalami penurunan, konsumsi masyarakat Kota Jayapura untuk barang dan jasa non-primer masih tergolong tinggi dibandingkan daerah lain.
Jika ditelusuri secara historis, pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa di Kota Jayapura terjadi pada tahun 2023, yakni sebesar Rp671.258. Sementara itu, pengeluaran terendah terjadi pada tahun 2021 dengan nilai Rp348.492. Fluktuasi ini menggambarkan bahwa pengeluaran masyarakat untuk barang dan jasa selain makanan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi. Sempat menyentuh angka terendahnya pada 2021, pengeluaran kemudian melonjak sangat tinggi di tahun 2022 dan 2023, sebelum kembali turun di 2024.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Papua, pengeluaran aneka barang dan jasa di Kota Jayapura masih yang tertinggi. Kabupaten Jayapura mencatatkan pengeluaran sebesar Rp374.727 dengan penurunan 8,1 persen. Sementara itu, Kabupaten Keerom mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni 47,2 persen dengan nilai Rp303.665.
(Baca: Harga Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga di Kota Balikpapan Bulan Mei Turun 0,65%)
Kabupaten Jayapura
Pada 2024, total pengeluaran per kapita per bulan untuk makanan dan non makanan di Kabupaten Jayapura mencapai Rp1.825.477, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.469.095,05. Kenaikan ini menempatkan Kabupaten Jayapura pada peringkat pertama se-Provinsi Papua. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp966.182, meningkat 35,4 persen dari tahun sebelumnya, sementara pengeluaran untuk non makanan mencapai Rp859.295, tumbuh 13,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Keerom
Kabupaten Keerom mencatat pengeluaran per kapita per bulan untuk makanan dan non makanan sebesar Rp1.425.253 pada 2024, tumbuh signifikan sebesar 38,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.029.604,51. Pertumbuhan ini menempatkan Keerom pada peringkat kedua se-Provinsi Papua. Untuk pengeluaran makanan, tercatat sebesar Rp781.008, tumbuh 36,9 persen. Pengeluaran non makanan juga mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp644.245 atau tumbuh 40,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Biak Numfor
Pada tahun 2024, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Biak Numfor mencapai Rp1.232.573, meningkat 33.4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp923.992,69. Dengan angka ini, Biak Numfor menduduki peringkat kelima di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua. Rinciannya, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp599.321, naik 28.6 persen dari tahun sebelumnya, sementara pengeluaran untuk bukan makanan sebesar Rp633.252, meningkat 38.2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Kepulauan Yapen
Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Kepulauan Yapen pada 2024 adalah sebesar Rp1.377.561, naik 30,6 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.054.546,59. Hal ini menempatkan Kepulauan Yapen pada urutan ketiga se-Provinsi Papua. Untuk pengeluaran makanan, nilainya mencapai Rp801.156, mengalami pertumbuhan sebesar 37.1 persen. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan tercatat sebesar Rp576.405, meningkat 22.6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.