Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Pariaman pada 2024 tercatat sebesar Rp286.600 per kapita per bulan, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 34,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup besar setelah sempat mengalami penurunan pada tahun 2023.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Pariaman yaitu Rp 1.317.726, maka pengeluaran untuk aneka barang dan jasa menyumbang sekitar 21,7%. Angka ini relatif kecil jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp 334.724 per kapita per bulan. Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa penting untuk melihat pola konsumsi masyarakat di luar kebutuhan mendasar.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sulawesi Tengah 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Pariaman mengalami fluktuasi. Dari tahun 2018 hingga 2022 terjadi kenaikan, namun sempat anjlok -9,6% pada tahun 2023 sebelum akhirnya melonjak 34,1% pada tahun 2024. Kenaikan tajam di 2024 ini mengindikasikan adanya perubahan preferensi atau peningkatan daya beli masyarakat.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, Kota Pariaman berada di peringkat ke-5 dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa pada tahun 2024. Peringkat ini menunjukkan bahwa konsumsi aneka barang dan jasa di Kota Pariaman tergolong tinggi dibandingkan daerah lain di provinsi tersebut. Secara nasional, Kota Pariaman menduduki peringkat ke-151.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Buton | 2024)
Kota Bukit Tinggi mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa di Sumatera Barat, yakni Rp 334.553 dengan pertumbuhan 31,7%. Kota Padang Panjang berada di urutan kedua dengan Rp 306.429 dan pertumbuhan 8,2%. Sementara itu, Kota Sawahlunto mencatatkan pengeluaran Rp 297.569 namun mengalami kontraksi -7.1%. Kota Padang dengan Rp 295.298 juga mengalami penurunan -1.3%. Kota Payakumbuh dengan nilai Rp 277.335, mengalami penurunan paling signifikan yaitu -13.4%.
Kota Padang
BPS mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Padang mencapai Rp 1.051.706 pada tahun 2024, naik 2,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun menduduki peringkat pertama se-Sumatera Barat, pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di Kota Padang relatif moderat. Pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) justru mengalami penurunan turun 0,4%, menunjukkan adanya perubahan prioritas konsumsi masyarakat.
Kota Bukit Tinggi
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Bukit Tinggi adalah Rp 906.613 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 20,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) Rp 1.869.269, Kota Bukit Tinggi menduduki peringkat ketiga se-Sumatera Barat. Pertumbuhan yang signifikan pada pengeluaran makanan menunjukkan peningkatan kesejahteraan atau perubahan pola konsumsi masyarakat.
Kota Padang Panjang
Kota Padang Panjang menempati urutan pertama dalam hal total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) di Sumatera Barat, yaitu Rp 2.182.054 pada tahun 2024. Pertumbuhan pengeluaran makanan mencapai 63,8%, tertinggi dibandingkan daerah lain. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp 942.409, naik 11,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Payakumbuh
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Payakumbuh mencapai Rp 853.205 pada tahun 2024, naik 11,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) justru mengalami penurunan signifikan turun 13,2%. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan juga mengalami kenaikan 9,7% dengan nilai Rp 888.390. Hal ini mengindikasikan adanya perubahan alokasi anggaran konsumsi masyarakat.