Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Bangkalan pada 2024 tercatat sebesar Rp 31.724 per kapita per bulan.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pengeluaran ini mengalami penurunan sebesar 17,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Nilai Investasi PMA Sektor Jasa Lainnya Periode 2013-2023)
Secara historis, pengeluaran perawatan kulit di Bangkalan menunjukkan fluktuasi. Pada 2018, pengeluaran tercatat Rp 22.340, kemudian melonjak signifikan menjadi Rp 35.618 pada 2019, pertumbuhan tertinggi sebesar 59,4 persen. Setelah itu, terjadi penurunan pada 2020 dan 2021, sebelum kembali naik pada 2022 dan 2023, sebelum akhirnya kembali sedikit pada 2024.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 138.776, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya mengambil porsi kecil. Namun, angka ini lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan yang tercatat Rp 16.778 per kapita per bulan. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan jadi mencapai Rp 129.062 dan rokok serta tembakau Rp 100.974 per kapita per bulan.
Dalam urutan pengeluaran perawatan kulit di Jawa Timur pada 2024, Kabupaten Bangkalan berada di peringkat 37 dari 38 kabupaten/kota. Secara nasional, Bangkalan menempati peringkat 481. Beberapa daerah dengan pengeluaran perawatan kulit tertinggi di Jawa Timur adalah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Malang.
(Baca: Tenaga Kependidikan SMP Negeri Laki-Laki Periode 2017-2024)
Sebagai perbandingan, pengeluaran perawatan kulit di Kota Surabaya pada 2024 mencapai Rp 102.806, Kabupaten Sidoarjo Rp 96.645, dan Kota Malang Rp 96.117. Pertumbuhan pengeluaran di Surabaya mengalami penurunan sebesar 13,6 persen, Sidoarjo turun 26 persen, sementara Malang justru naik tipis sebesar 3,4 persen. Peringkat Surabaya, Sidoarjo, dan Malang masing-masing adalah 1, 2, dan 3 di Jawa Timur.
Kota Surabaya
Kota Surabaya mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp 1.541.006 pada 2024, menjadi yang tertinggi di Jawa Timur. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 1.149.686,88. Dengan pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp 2.602.451, Surabaya tetap menjadi yang tertinggi di provinsi ini.
Kota Malang
Kota Malang mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp 1.216.228 pada 2024, menempati urutan kedua di Jawa Timur. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan sedikit, hanya 4,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1.163.346,82. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan di Kota Malang mencapai Rp 1.954.918, menempatkannya di posisi keempat di provinsi.
Kota Madiun
Kota Madiun mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp 1.192.091 pada 2024, menduduki peringkat ketiga di Jawa Timur. Terjadi pertumbuhan sebesar 15,3 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1.033.945,68. Pengeluaran total untuk makanan dan bukan makanan di Madiun mencapai Rp 2.043.693, berada di posisi kedua di Jawa Timur.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp 1.077.404 pada 2024, berada di urutan keempat di Jawa Timur. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan adalah 14,7 persen dari Rp 939.077,05 pada tahun sebelumnya. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.959.255, menempatkan Sidoarjo di posisi ketiga di Jawa Timur.