Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Sukabumi menunjukkan fluktuasi selama periode 2018-2024.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, pada 2024, rata-rata pengeluaran untuk kecantikan mencapai Rp29.074 per kapita per bulan. Angka ini mengalami penurunan sebesar 21,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp324.232, makanan jadi Rp198.172, perawatan Rp59.783, rokok dan tembakau Rp141.620, dan sabun mandi Rp56.863.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi di Sumatera Selatan 2010 - 2024)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat, pengeluaran untuk kecantikan hanya sebagian kecil. Pengeluaran untuk kecantikan hanya sekitar 9% dari total pengeluaran untuk aneka barang dan jasa. Sementara pengeluaran untuk makanan jadi jauh lebih besar. Meski begitu, pengeluaran untuk kecantikan tetap menjadi indikator penting dalam melihat prioritas konsumsi masyarakat.
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Sukabumi mengalami naik turun yang signifikan. Pada 2019, terjadi pertumbuhan tertinggi yaitu 43,7%. Namun, pada 2020 terjadi penurunan tajam sebesar 32,4%. Setelah itu, pada 2021 kembali naik tinggi sebesar 53,8%. Kemudian, pada 2022 dan 2023 naik sedikit, tetapi pada 2024 kembali turun. Pengeluaran tertinggi terjadi pada 2023 dengan Rp37.016 per kapita per bulan.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat, Kabupaten Sukabumi berada di peringkat 22 untuk pengeluaran kecantikan tahun 2024. Kota Bekasi menempati urutan pertama dengan pengeluaran sebesar Rp99.662, diikuti Kota Sukabumi Rp75.365, dan Kota Cimahi Rp71.954. Secara nasional, Kabupaten Sukabumi berada di peringkat 313.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Barat menunjukkan angka yang berbeda. Kota Bekasi memiliki pengeluaran kecantikan tahun sebelumnya tertinggi, yaitu Rp66.429 dengan pertumbuhan 50%. Kota Sukabumi memiliki pengeluaran Rp91.607.11 tahun sebelumnya mengalami penurunan -17.7%. Kota Cimahi memiliki pengeluaran tahun sebelumnya Rp66.513.52 dengan pertumbuhan 8.2%. Kota Depok memiliki pengeluaran tahun sebelumnya Rp71.517.51 dengan pertumbuhan -8%. Kota Bandung memiliki pengeluaran tahun sebelumnya Rp70.635.2 dengan pertumbuhan -7.2%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua Tengah 2024 - 2024)
Kota Bekasi
Kota Bekasi mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.908.316 pada 2024, naik signifikan dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.559.648,72. Pertumbuhan ini mencapai 22.4%, menunjukkan peningkatan konsumsi non-makanan yang pesat. Di sisi lain, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp1.224.388, naik dari Rp1.009.446,08 tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan 21.3%. Kota Bekasi menduduki peringkat pertama se-Jawa Barat untuk kedua kategori pengeluaran tersebut.
Kota Depok
Kota Depok menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.674.594 pada 2024, naik dari Rp1.484.416,05 tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini sebesar 12.8%, yang mengindikasikan peningkatan konsumsi non-makanan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp1.148.659, naik dari Rp1.053.930,84 pada tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan 9%. Kota Depok berada di peringkat kedua se-Jawa Barat untuk kedua kategori pengeluaran ini.
Kota Bogor
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Bogor mencapai Rp1.561.420 pada 2024, naik signifikan dari Rp1.040.054,05 tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan 50.1%. Ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam konsumsi non-makanan. Namun, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan hanya tumbuh 21%, mencapai Rp909.166 dari Rp751.381,26 tahun sebelumnya. Kota Bogor menduduki peringkat ketiga dalam hal pengeluaran bukan makanan dan peringkat keenam untuk pengeluaran makanan di Jawa Barat.
Kota Bandung
Kota Bandung mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.382.176 pada 2024, naik dari Rp1.231.673,8 tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan 12.2%. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp996.064, naik dari Rp846.328,38 pada tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan 17.7%. Kota Bandung berada di peringkat keempat se-Jawa Barat untuk pengeluaran bukan makanan dan peringkat ketiga untuk pengeluaran makanan.