Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Mempawah pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp34.452 per kapita per bulan, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini mengalami penurunan sebesar 27,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Mempawah menunjukkan fluktuasi. Pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2023 sebesar Rp47.338, sementara angka terendah tercatat pada tahun 2019 sebesar Rp31.554. Walaupun sempat meningkat signifikan pada tahun 2023, pengeluaran kembali sedikit pada tahun 2024.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Aceh 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp193.176, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya menyumbang sekitar 17,8%. Angka ini lebih besar dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan secara umum yaitu Rp27.930. Persentase ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Mempawah masih memprioritaskan kebutuhan pokok dan barang-barang lainnya dibandingkan perawatan kulit.
Dalam skala provinsi, Kabupaten Mempawah berada di peringkat ke-13 dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit pada tahun 2024. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Secara nasional, Kabupaten Mempawah berada di peringkat 458.
Kota Pontianak mencatatkan pengeluaran untuk perawatan kulit tertinggi di Kalimantan Barat pada tahun 2024, yaitu Rp100.158, dengan pertumbuhan 31,9%. Kabupaten Kapuas Hulu berada di urutan kedua dengan Rp73.562 dan pertumbuhan 10,3%. Kabupaten Sambas mencatatkan pertumbuhan tertinggi yaitu 32,6% dengan nilai Rp33.720. Kabupaten Mempawah mengalami penurunan pengeluaran perawatan kulit dibandingkan kabupaten kota lainnya.
Berdasarkan data historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Mempawah mengalami kenaikan tertinggi pada tahun 2020, yaitu sebesar 27% setelah sempat mengalami penurunan. Namun, pada tahun 2024 terjadi penurunan yang signifikan sebesar 27,2%. Anomali ini bisa jadi disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan prioritas pengeluaran masyarakat atau kondisi ekonomi yang mempengaruhi daya beli.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Balangan 2015-2024)
Kota Pontianak
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Pontianak pada tahun 2024 mencapai Rp1.192.431, tumbuh 23,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Pontianak menempati peringkat pertama se-Kalimantan Barat untuk kategori ini. Besarnya pengeluaran non makanan di Pontianak mencerminkan tingkat konsumsi yang relatif tinggi dibandingkan daerah lain di Kalimantan Barat.
Kota Singkawang
Kota Singkawang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.534.917 pada tahun 2024. Pengeluaran ini sedikit jika dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan hanya 0,3%. Meskipun demikian, Singkawang tetap berada di posisi kedua se-Kalimantan Barat dalam kategori ini, menunjukkan stabilitas ekonomi masyarakatnya.
Kabupaten Sintang
Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Sintang pada tahun 2024 mencapai Rp775.601, mengalami peningkatan sebesar 13,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan ini, Sintang menduduki peringkat ketiga di Kalimantan Barat. Peningkatan ini mengindikasikan adanya perbaikan dalam kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Kabupaten Kayong Utara
Kabupaten Kayong Utara mencatatkan pertumbuhan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan yang signifikan, yaitu sebesar 32,8% pada tahun 2024, dengan nilai Rp675.863. Pertumbuhan ini menempatkan Kayong Utara pada peringkat keempat di Kalimantan Barat. Peningkatan ini mencerminkan peningkatan daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan selain makanan.