Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Jayapura pada 2024 tercatat sebesar Rp 121.693 per kapita per bulan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini mengalami penurunan sebesar 6,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 374.727, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya menyumbang sekitar 32,5% saja. Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi sebesar Rp 252.848, pengeluaran perawatan kulit mencapai 48,1% dari total pengeluaran.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Bengkulu 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Jayapura cenderung fluktuatif. Sempat mengalami kenaikan signifikan sebesar 55,9% pada 2022, namun kemudian menurun 19,1% pada 2023 dan sedikit menurun lagi pada 2024. Tahun 2022 menjadi tahun pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit di Kabupaten Jayapura.
Dari data perbandingan, Kabupaten Jayapura berada di urutan kedua dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit di antara kabupaten/kota seprovinsi Papua pada 2024. Peringkat pertama diduduki oleh Kabupaten Sarmi. Secara nasional, Kabupaten Jayapura menempati urutan ke-28.
BPS mencatat, pengeluaran bukan makanan per kapita sebulan di Kota Jayapura menjadi yang tertinggi di Provinsi Papua dengan nilai Rp 1.131.493, sedikit turun 0,3% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, Kabupaten Jayapura berada di urutan kedua dengan nilai Rp 859.295, mengalami pertumbuhan sebesar 13,8%. Kabupaten Keerom berada di urutan ketiga dengan nilai Rp 644.245,pertumbuhan tertinggi sebesar 40,4% dibandingkan wilayah lain.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran untuk perawatan kulit dalam tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar Rp 137.725, pengeluaran pada 2024 lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2022) sebesar Rp 118.402, pengeluaran pada 2024 masih lebih tinggi.
(Baca: Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Laptop Desa Periode 2013-2024)
Pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit tercatat pada 2022, yaitu sebesar Rp 161.102. Kondisi ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap perawatan kulit sempat meningkat signifikan, namun kemudian mengalami normalisasi pada tahun-tahun berikutnya. Adanya peningkatan konsumsi pada tahun 2022 kemungkinan karena perubahan perilaku masyarakat setelah pandemi.
Di antara beberapa kabupaten/kota di Provinsi Papua, Kabupaten Sarmi mencatatkan pengeluaran untuk perawatan kulit tertinggi pada 2024, yaitu sebesar Rp 132.261, dengan pertumbuhan 22,8%. Kabupaten Keerom menunjukkan pertumbuhan tertinggi mencapai 104,1% dengan nilai Rp 120.335. Kota Jayapura mencatatkan penurunan pengeluaran sebesar 19,8% dengan nilai Rp 118.160. Kabupaten Supiori mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 80,4% dengan nilai Rp 102.799. Kabupaten Kepulauan Yapen pertumbuhan tertinggi mencapai 108,5% dengan nilai Rp 95.568.
Kota Jayapura
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Jayapura mencapai Rp 1.919.406 pada tahun 2024, menempati peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya, di mana besar pengeluaran mencapai Rp 2.020.937.26. Meskipun mengalami penurunan, Kota Jayapura tetap menjadi wilayah dengan tingkat konsumsi tertinggi di Papua, didorong oleh aktivitas ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat Kota Jayapura masih relatif tinggi, meskipun terdapat sedikit penyesuaian dalam pola pengeluaran.
Kabupaten Jayapura
Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Jayapura mencapai Rp 966.182, menduduki peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 35.4% dibandingkan tahun sebelumnya, di mana besar pengeluaran mencapai Rp 713.778.58. Peningkatan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam kemampuan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan. Pertumbuhan ini juga bisa jadi indikasi adanya peningkatan produksi pertanian lokal atau efisiensi dalam rantai pasokan makanan di Kabupaten Jayapura, sehingga harga menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat.
Kabupaten Keerom
Berdasarkan data BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Keerom pada tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan tertinggi sebesar 40.4% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai mencapai Rp 644.245. Sebelumnya, besar pengeluaran pada tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp 458.971.42. Peningkatan signifikan ini menempatkan Kabupaten Keerom pada peringkat ketiga se-kabupaten/kota di provinsi Papua. Peningkatan pengeluaran bukan makanan mengindikasikan bahwa masyarakat Kabupaten Keerom memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan di luar kebutuhan pokok.
Kabupaten Biak Numfor
Kabupaten Biak Numfor menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp 1.232.573 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 33.4% dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pengeluaran mencapai Rp 923.992.69. Pertumbuhan yang signifikan ini menempatkan Kabupaten Biak Numfor pada peringkat keenam se-kabupaten/kota di Provinsi Papua. Kenaikan ini mengindikasikan bahwa masyarakat Biak Numfor mengalami peningkatan kesejahteraan, sehingga mampu meningkatkan konsumsi baik untuk kebutuhan pangan maupun non-pangan.