Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Semarang menunjukkan pergerakan yang menarik pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp358.183 per kapita per bulan, meningkat signifikan sebesar 37,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Secara historis, pengeluaran makanan dan minuman jadi di Kota Semarang mengalami fluktuasi. Sempat menyentuh angka Rp309.825 pada 2020, kemudian sedikit mengalami penurunan hingga Rp261.187 di 2023, lalu melonjak tajam di 2024. Kenaikan 37,1% ini merupakan pertumbuhan tertinggi dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, menunjukkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat.
Meskipun terjadi peningkatan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi, perlu dilihat perbandingannya dengan total pengeluaran masyarakat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa di Kota Semarang adalah Rp440.252. Artinya, sekitar 81,3% dari total pengeluaran digunakan untuk makanan dan minuman jadi. Persentase ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi memiliki porsi besar dalam anggaran rumah tangga masyarakat Kota Semarang.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Kota Semarang menduduki peringkat pertama untuk pengeluaran makanan dan minuman jadi tertinggi di 2024. Peringkat ini juga menempatkan Kota Semarang di posisi ke-15 di Pulau Jawa dan ke-24 secara nasional. Data ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Semarang memiliki kecenderungan lebih tinggi dalam mengonsumsi makanan dan minuman jadi dibandingkan dengan wilayah lain.
Beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Tengah juga menunjukkan angka pengeluaran yang kompetitif. Kota Tegal misalnya, mencatatkan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi sebesar Rp350.104 dengan penurunan 14.4%. Kota Pekalongan sebesar Rp341.983 dengan pertumbuhan 0,9%. Kota Surakarta tercatat Rp314.411 dengan penurunan 3.8%. Sementara itu, Kabupaten Kudus menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 25% dengan nilai Rp289.941, dan Kota Salatiga sebesar Rp289.886 dengan penurunan 6.5%.
Jika melihat data historis dari kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, ada dinamika yang menarik terkait dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan.
Kota Salatiga
Kota Salatiga menunjukkan performa yang menarik dalam data pengeluaran. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Salatiga pada tahun 2024 adalah sebesar Rp1.315.195, mengalami penurunan signifikan turun 14.4% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1.536.477,07. Meskipun terjadi penurunan, Kota Salatiga tetap menduduki peringkat pertama se-kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dalam kategori ini. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp811.317, dengan penurunan -5.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp2.126.512, menempatkan Kota Salatiga di posisi pertama se-Provinsi Jawa Tengah dengan penurunan -11.2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Magelang
Kota Magelang menunjukkan dinamika stabil dalam data pengeluaran. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Magelang pada tahun 2024 adalah sebesar Rp980.996, mengalami kenaikan tipis sebesar 1.8% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp963.451,1. Dengan angka ini, Kota Magelang menduduki peringkat kedua se-kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dalam kategori ini. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp689.220, mengalami penurunan turun 6.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.670.216, menempatkan Kota Magelang di posisi ketiga se-Provinsi Jawa Tengah dengan penurunan -1.8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Surakarta
Kota Surakarta menunjukkan kinerja yang stabil dalam data pengeluaran. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Surakarta pada tahun 2024 adalah sebesar Rp942.391, mengalami penurunan turun 3.7% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp978.669,55. Dengan angka ini, Kota Surakarta menduduki peringkat ketiga se-kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dalam kategori ini. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp759.788, mengalami penurunan turun 0.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.702.178, menempatkan Kota Surakarta di posisi kedua se-Provinsi Jawa Tengah dengan penurunan -2.5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Klaten
Kabupaten Klaten menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam data pengeluaran bukan makanan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Klaten pada tahun 2024 adalah sebesar Rp861.242, mengalami kenaikan sebesar 56.7% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp549.707,12. Dengan pertumbuhan ini, Kabupaten Klaten naik ke peringkat keempat se-kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dalam kategori ini. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp611.156, mengalami kenaikan sebesar 16.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.472.398, menempatkan Kabupaten Klaten di posisi ketujuh se-Provinsi Jawa Tengah dengan kenaikan 37% dibandingkan tahun sebelumnya.