Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Jepara pada 2024 tercatat sebesar Rp23.501 per kapita per bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini mengalami penurunan turun 24.1% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Inflasi (Mom) (2018=100) di Jawa Timur | 2025)
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp1.088.545, pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sekitar 2.16%.
Sementara itu, kontribusi pengeluaran kecantikan terhadap pengeluaran bukan makanan sebesar 4.76% dari total Rp493.717.
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Jepara mengalami fluktuasi. Pada 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp18.176, kemudian sempat turun menjadi Rp15.202 pada 2019. Selanjutnya, terjadi peningkatan hingga mencapai pengeluaran tertinggi pada 2022 sebesar Rp34.730. Namun, sejak saat itu, pengeluaran cenderung menurun.
Pada 2024, Kabupaten Jepara berada di peringkat 34 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam hal pengeluaran untuk kecantikan, BPS juga mencatat Jepara berada pada peringkat 408 secara nasional. Beberapa daerah lain di Jawa Tengah dengan pengeluaran kecantikan tertinggi adalah Kota Salatiga (Rp75.091) dengan pertumbuhan -13.5%, Kota Semarang (Rp74.653) dengan pertumbuhan 36.8%, dan Kabupaten Kudus (Rp47.643) dengan pertumbuhan 16.6%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi di Kab. Bantaeng 2018 - 2024)
Kabupaten Rembang tercatat Rp42.569 dengan pertumbuhan 5.5%, sementara Kabupaten Semarang sebesar Rp40.780 dengan pertumbuhan 15%.
Kota Semarang
Berdasarkan data dari BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Semarang pada 2024 mencapai Rp2.237.782, mengalami kenaikan sebesar 13.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp914.785, dan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp1.322.997, keduanya menempatkan Kota Semarang pada peringkat pertama di antara kabupaten/kota lain di Jawa Tengah.
Kota Salatiga
Kota Salatiga menunjukkan sedikit penurunan dalam pengeluaran total makanan dan non-makanan, dengan nilai Rp2.126.512 dan pertumbuhan -11.2%. Meskipun demikian, kota ini menduduki peringkat kedua se-Jawa Tengah. Pengeluaran untuk sektor non-makanan di Salatiga masih sangat tinggi, mencapai Rp1.315.195, meskipun mengalami kontraksi turun 14.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp811.317.
Kota Magelang
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Magelang pada 2024 adalah Rp689.220 dari total pengeluaran Rp1.670.216 untuk makanan dan bukan makanan. BPS mencatat total pengeluaran mengalami sedikit penurunan turun 1.8% dibanding tahun sebelumnya. Sementara pengeluaran bukan makanan di Kota Magelang mencapai Rp980.996, tumbuh tipis sebesar 1.8% dari tahun sebelumnya. Berdasarkan catatan BPS, secara keseluruhan, Kota Magelang berada di peringkat keempat tertinggi untuk pengeluaran di Jawa Tengah.
Kota Surakarta
Kota Surakarta mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan non makanan sebesar Rp1.702.178, mengalami sedikit penurunan turun 2.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp759.788 dan non makanan Rp942.391 dengan pertumbuhan masing-masing -0.9% dan -3.7%. Secara peringkat, kota ini berada di urutan ketiga tertinggi di Jawa Tengah berdasarkan data BPS.