Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencapai Rp36.191 per kapita per bulan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini mengalami penurunan sebesar 15,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengeluaran ini masih lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp22.144.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan masyarakat Kabupaten Manggarai untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp175.109, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya menyumbang sekitar 20,7 persen. Pengeluaran untuk perawatan kulit ini juga lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp134.517) dan rokok serta tembakau (Rp83.624), namun lebih besar dari pengeluaran untuk sabun mandi (Rp49.665).
(Baca: Jumlah Perceraian akibat Perselisihan dan Pertengkaran Terus Menerus Periode 2018-2024)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Manggarai menunjukkan fluktuasi. Dari tahun 2018 hingga 2023, terjadi peningkatan yang signifikan, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2019 (28,5 persen) dan tahun 2023 (29,4 persen). Namun, pada tahun 2021 terjadi penurunan sebesar 7,1 persen, dan penurunan lebih tajam terjadi pada tahun 2024. Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2023 yaitu Rp42.875.
Pengeluaran masyarakat Kabupaten Manggarai secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun. Namun, pengeluaran untuk perawatan kulit justru mengalami penurunan pada tahun 2024. Hal ini mengindikasikan adanya perubahan prioritas pengeluaran masyarakat atau faktor-faktor ekonomi lainnya yang memengaruhi alokasi dana untuk perawatan kulit.
Dalam perbandingan antar wilayah, Kabupaten Manggarai menempati peringkat ke-14 untuk pengeluaran perawatan kulit di antara kabupaten/kota se-NTT pada tahun 2024, dan peringkat ke-443 secara nasional. Peringkat ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Manggarai masih relatif rendah dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia. Kota Kupang menempati peringkat pertama di NTT dengan pengeluaran sebesar Rp90.454.
Berdasarkan data BPS, pengeluaran bukan makanan di Kabupaten Manggarai berada pada urutan ke-9 dari 22 kabupaten/kota di NTT. Kondisi ini menunjukkan bahwa alokasi pengeluaran untuk kebutuhan selain makanan masih perlu ditingkatkan.
Rata-rata pengeluaran untuk perawatan kulit selama tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp37.395. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) yang mencapai Rp35.213. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran masyarakat untuk perawatan kulit cenderung stagnan.
(Baca: Harga Beras Kualitas Medium I di Pasar Tradisional Periode Oktober 2024-2025)
Anomali terlihat pada penurunan pengeluaran perawatan kulit tahun 2024 yang cukup tajam, padahal tahun sebelumnya mengalami kenaikan tertinggi. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh perubahan perilaku konsumsi atau kondisi ekonomi yang kurang stabil.
Berikut adalah perbandingan pengeluaran untuk perawatan kulit dengan beberapa kabupaten/kota lain di NTT pada tahun 2024: Kota Kupang: Rp90.454 (turun 1,5 persen), peringkat 1 se-NTT. Kabupaten Sabu Raijua: Rp64.528 (turun 22,9 persen), peringkat 2 se-NTT. Kabupaten Ngada: Rp61.322 (turun 12,1 persen), peringkat 3 se-NTT. Kabupaten Sumba Timur: Rp48.854 (naik 28,5 persen), peringkat 4 se-NTT. Kabupaten Malaka: Rp48.740 (turun 25,7 persen), peringkat 5 se-NTT.
Kota Kupang
Berdasarkan data BPS, Kota Kupang menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp792.892 pada tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan sebesar 2,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, Kota Kupang tetap memimpin dengan ranking pertama se-kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp498.135 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 2,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan ini, Kabupaten Manggarai Barat menduduki peringkat kedua se-kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kabupaten Sabu Raijua
Kabupaten Sabu Raijua mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp481.157 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 24,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menempatkan Kabupaten Sabu Raijua pada peringkat ketiga se-kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kabupaten Sumba Timur
Kabupaten Sumba Timur menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp465.209 pada tahun 2024. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 6,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan ini, Kabupaten Sumba Timur menduduki peringkat keempat se-kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur.