Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, menunjukkan peningkatan signifikan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp47.719 per kapita per bulan. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 19,9% dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp39.793.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp216.356, pengeluaran untuk perawatan kulit menyumbang sekitar 22%. Sementara itu, dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp181.076, angka ini menunjukkan proporsi yang cukup signifikan dalam alokasi anggaran rumah tangga. Pengeluaran untuk perawatan kulit ini lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp92.374, namun lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk sabun mandi sebesar Rp50.483.
(Baca: PDRB ADHK Sektor Jasa Pendidikan Periode 2013-2024)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Lubuk Linggau mengalami fluktuasi. Pada tahun 2019 sempat mengalami penurunan tajam turun 26,3%. Namun, setelah itu menunjukkan tren peningkatan, kecuali pada tahun 2023 yang kembali mengalami penurunan turun 16,5%. Data selama periode 2018-2024, pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2022 sebesar Rp47.661, sebelum sedikit menurun dan kembali naik di tahun 2024.
Peningkatan pengeluaran untuk perawatan kulit ini sejalan dengan peningkatan pengeluaran masyarakat secara umum. Data BPS menunjukkan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Lubuk Linggau mencapai Rp1.120.858 pada tahun 2024.
Dari segi peringkat, Kota Lubuk Linggau berada di urutan ke-2 dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2024. Secara nasional, Kota Lubuk Linggau menempati peringkat 311. Di tingkat Pulau Sumatera, Kota Lubuk Linggau berada di urutan ke-77.
Berdasarkan data perbandingan dengan kabupaten/kota lain, Kota Palembang mencatatkan pengeluaran untuk perawatan kulit tertinggi di Sumatera Selatan pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp80.175 dengan pertumbuhan 24,9%. Kota Prabumulih mencatatkan pengeluaran sebesar Rp46.496 dengan pertumbuhan 6.1%, menempati urutan ketiga se-Provinsi. Sementara itu, Kabupaten Muara Enim mencatatkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 68% dengan nilai pengeluaran Rp45.978, dan berada di urutan keempat. Kabupaten Banyuasin mencatat angka Rp44.312, tumbuh 1.7% dan berada di urutan kelima.
(Baca: Jumlah Perceraian di Papua Periode 2019-2024)
Kota Palembang
Kota Palembang mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp861.308 pada tahun 2024, meningkat 10,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp779.490. Angka ini menempatkan Palembang pada peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Sumatera Selatan. Peningkatan ini mengindikasikan daya beli masyarakat yang kuat dan alokasi anggaran yang lebih besar untuk kebutuhan non-primer. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.676.313, tumbuh 11.2%, juga tertinggi di Sumatera Selatan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Palembang mencapai Rp815.005, mengalami pertumbuhan sebesar 11.9%.
Kabupaten Musi Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp629.974 pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 23.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp510.001. Pertumbuhan ini menempatkan Musi Banyuasin pada peringkat kedua dalam hal pengeluaran bukan makanan di Sumatera Selatan. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.402.383, tumbuh 24.4%. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp772.408, meningkat 25.1%.
Kota Prabumulih
Kota Prabumulih mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp626.343 pada tahun 2024, meningkat 7.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp582.881. Pertumbuhan ini menempatkan Prabumulih pada peringkat ketiga di Sumatera Selatan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.214.639, mengalami pertumbuhan 9.8%. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp588.295, naik 12.3%.
Kabupaten Muara Enim
Kabupaten Muara Enim mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp576.717 pada tahun 2024, meningkat 29% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp447.063. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi di antara kabupaten/kota di Sumatera Selatan. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.268.756, tumbuh 25.9%. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp692.039, meningkat 23.4%.