Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Rokan Hilir mencapai Rp 163.269 per kapita per bulan pada 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 10,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan demikian, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Rokan Hilir mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa di Rokan Hilir yang sebesar Rp 233.517, maka pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 70% dari total pengeluaran tersebut. Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi yang sebesar Rp 170.517, pengeluaran rokok dan tembakau hampir setara. Ini mengindikasikan bahwa alokasi dana untuk rokok dan tembakau cukup besar dalam anggaran rumah tangga di Rokan Hilir.
(Baca: Persentase Pengangguran 2024 di Kabupaten Kuantan Singingi 2,48%)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Rokan Hilir menunjukkan tren yang fluktuatif. Pada 2018, besar pengeluaran tercatat sebesar Rp 108.399, kemudian meningkat setiap tahunnya hingga mencapai Rp 152.010 pada 2022. Sempat mengalami penurunan sedikit pada 2023 menjadi Rp 148.177, namun kembali melonjak pada 2024. Peningkatan ini menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau di Rokan Hilir masih cukup tinggi dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Dalam skala provinsi Riau, Kabupaten Rokan Hilir berada di urutan ke-9 dalam hal besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau. Sementara itu, secara nasional, Rokan Hilir menduduki peringkat ke-88. Kabupaten Rokan Hulu menempati urutan pertama di Riau dengan nilai Rp 230.167, diikuti Kabupaten Pelalawan Rp 193.299, dan Kabupaten Bengkalis Rp 182.566. Kota Dumai dan Kabupaten Kuantan Singingi berada di urutan berikutnya dengan nilai masing-masing Rp 180.291 dan Rp 178.481.
Di antara kabupaten/kota lain di Riau, pertumbuhan pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Rokan Hilir (10,2%) masih lebih rendah dibandingkan Kota Dumai (19,1%), Kabupaten Kampar (6,5%) dan Kabupaten Siak (10,5%). Namun, Rokan Hilir mencatatkan pertumbuhan lebih baik dibandingkan Kabupaten Pelalawan yang justru mengalami penurunan turun 8,4%. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau di beberapa daerah di Riau mengalami peningkatan yang berbeda-beda.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Gunung Mas | 2024)
Kota Pekanbaru
BPS mencatat, Kota Pekanbaru menunjukkan posisi yang kuat dalam berbagai indikator pengeluaran. Pada 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 927.655, tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Riau. Untuk pengeluaran bukan makanan, Kota Pekanbaru juga memimpin dengan nilai Rp 1.203.364. Pertumbuhan pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar 5,1%, sementara untuk bukan makanan hanya 1,1%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 2.131.019, dengan pertumbuhan 2,8%.
Kota Dumai
Kota Dumai menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pada pengeluaran bukan makanan. Dengan nilai Rp 886.635 pada 2024, Dumai mencatat pertumbuhan sebesar 14,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran makanan, nilainya mencapai Rp 835.171 dengan pertumbuhan 3,8%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Dumai adalah Rp 1.721.806, dengan pertumbuhan 9,1%. Meskipun pertumbuhan total pengeluaran cukup tinggi, Dumai masih berada di bawah Pekanbaru dalam hal nilai absolut pengeluaran.
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Rokan Hulu mencatat pertumbuhan tertinggi dalam pengeluaran makanan dan bukan makanan. Pengeluaran makanan mencapai Rp 917.211 dengan pertumbuhan 27,3%, sementara pengeluaran bukan makanan mencapai Rp 662.679 dengan pertumbuhan 15,9%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.579.891, dengan pertumbuhan 22,3%. Pertumbuhan yang tinggi ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan konsumsi di Rokan Hulu.
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Bengkalis juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran makanan dan bukan makanan. Pengeluaran makanan mencapai Rp 911.939 dengan pertumbuhan 30,8%, tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Riau. Pengeluaran bukan makanan mencapai Rp 654.709 dengan pertumbuhan 17,3%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Bengkalis adalah Rp 1.566.648, dengan pertumbuhan 24,8%. Data ini menunjukkan bahwa Bengkalis mengalami peningkatan konsumsi yang cukup besar.