Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Solok Selatan pada 2024 tercatat sebesar Rp70.181 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Angka ini mengalami penurunan sebesar 6,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa sebesar Rp231.769, pengeluaran sabun mandi hanya menyumbang sekitar 30,3%. Pengeluaran untuk sabun mandi juga lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk perawatan sebesar Rp37.721, namun lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp204.864.
(Baca: Produksi Durian Periode 2013-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Solok Selatan mengalami fluktuasi selama tujuh tahun terakhir. Sempat mengalami penurunan pada 2019 sebesar 10%, kemudian naik signifikan sebesar 21,6% pada 2020. Setelah itu, terjadi kenaikan dan penurunan yang tidak terlalu besar hingga tahun 2023 yang mengalami kenaikan cukup tinggi sebesar 20,4%. Namun, di tahun terakhir kembali mengalami penurunan.
Pada 2024, Kabupaten Solok Selatan menempati peringkat ke-9 untuk pengeluaran sabun mandi di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sumatera Barat. Peringkat ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Solok Selatan masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan wilayah lain di provinsi yang sama. Peringkat ini sama seperti tahun sebelumnya.
Sebagai perbandingan, Kota Sawahlunto mencatatkan pengeluaran sabun mandi tertinggi di Sumatera Barat dengan nilai Rp91.172 per kapita per bulan. Kota Pariaman berada di urutan kedua dengan Rp86.279 per kapita per bulan, mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 39.9%. Kota Padang Panjang berada di urutan ketiga dengan Rp84.480 per kapita per bulan dengan pertumbuhan 3,2%. Kota Padang berada di posisi keempat dengan pengeluaran Rp81.663 per kapita per bulan, namun mengalami penurunan -1,4%. Terakhir, Kota Bukit Tinggi berada di urutan kelima dengan Rp80.757 per kapita per bulan dan pertumbuhan 17.3%.
Berdasarkan data historis pengeluaran bukan makanan, Kota Padang mencatatkan nilai tertinggi sebesar Rp1.051.706 pada 2024, meningkat 2,1% dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat pertama se-Sumatera Barat. Kabupaten Solok Selatan menduduki ranking delapan dengan nilai Rp748.945 dan pertumbuhan tertinggi sebesar 37.8%. Kota Bukit Tinggi berada di urutan kedua dengan Rp962.655, mengalami pertumbuhan 11,7%.
(Baca: Tenaga Kependidikan SD Negeri Sm Periode 2017-2024)
Kota Padang Panjang
Kota Padang Panjang mencatat pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tertinggi di Sumatera Barat, mencapai Rp1.239.644 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 63,8% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menduduki peringkat pertama di antara kabupaten/kota di provinsi tersebut. Peningkatan ini mengindikasikan perubahan pola konsumsi masyarakat Kota Padang Panjang yang lebih banyak dialokasikan untuk kebutuhan makanan.
Kota Padang
Kota Padang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp922.710 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan 10.6% dari tahun sebelumnya, dengan menduduki peringkat kedua di Sumatera Barat.
Kota Bukit Tinggi
Di Kota Bukit Tinggi, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp906.613 pada tahun 2024. Pertumbuhan pengeluaran di kota ini adalah 20.4% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menduduki ranking ketiga di antara kabupaten/kota di Sumatera Barat. Besaran ini menunjukkan bahwa Kota Bukit Tinggi memiliki nilai pengeluaran yang cukup tinggi.
Kota Sawahlunto
Kota Sawahlunto mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp882.314 pada tahun 2024. Kota ini menduduki ranking keempat di Sumatera Barat dengan pertumbuhan mencapai 21.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini mengindikasikan peningkatan yang cukup signifikan dalam pengeluaran untuk kebutuhan makanan di Kota Sawahlunto.