Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Karang Asem pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp30.974 per kapita per bulan, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 17.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun mengalami penurunan, pengeluaran ini tetap menjadi bagian penting dari alokasi dana masyarakat untuk berbagai kebutuhan.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Karang Asem, alokasi untuk perawatan kulit masih relatif kecil. Berdasarkan data yang sama, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp135.256, sementara pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp126.541. Ini mengindikasikan bahwa kebutuhan dasar seperti makanan dan barang-barang esensial masih menjadi prioritas utama pengeluaran masyarakat.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Lebong | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Karang Asem menunjukkan fluktuasi. Sempat mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 4.4%, kemudian melonjak tajam sebesar 18.8% di tahun 2020. Setelah itu, terjadi penurunan lagi sebesar 11.3% di tahun 2021, disusul kenaikan tipis 6.8% di tahun 2022, dan lonjakan signifikan sebesar 39.5% di tahun 2023 sebelum akhirnya turun di tahun 2024.
Pengeluaran masyarakat Karang Asem secara umum menunjukkan pertumbuhan. Data menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan pada tahun 2024 mencapai Rp968.084. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 10.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp482.269 dengan pertumbuhan sebesar 16.4%.
Dalam peringkat pengeluaran untuk perawatan kulit di Bali, Kabupaten Karang Asem menempati urutan ke-9 dari sembilan kabupaten/kota. Posisi ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk perawatan kulit di Karang Asem masih berada di bawah wilayah lain seperti Kota Denpasar yang menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran sebesar Rp143.765.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran bukan makanan di Karang Asem berada di urutan terbawah dibandingkan kabupaten/kota lain di Bali. Kota Denpasar memimpin dengan pengeluaran bukan makanan mencapai Rp1.639.727, diikuti Kabupaten Badung Rp1.502.940, dan Kabupaten Gianyar Rp1.127.702. Perbedaan ini menunjukkan variasi prioritas pengeluaran masyarakat di berbagai wilayah Bali.
Rata-rata pengeluaran untuk perawatan kulit di Karang Asem dalam tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp31.785. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran lima tahun terakhir (2018-2022) yaitu Rp26.981. Ini mengindikasikan adanya sedikit peningkatan kesadaran akan pentingnya perawatan kulit dalam beberapa tahun terakhir.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Kalimantan Utara Periode 2018-2023)
Pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit di Karang Asem tercatat pada tahun 2023, mencapai Rp37.386. Kenaikan ini kemungkinan dipicu oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan kesadaran akan pentingnya perawatan diri dan pengaruh media sosial yang mempromosikan produk perawatan kulit. Namun, penurunan di tahun 2024 menunjukkan bahwa pengeluaran ini dapat fluktuatif tergantung pada kondisi ekonomi dan prioritas masyarakat.
Kota Denpasar, sebagai pemegang peringkat pertama dalam pengeluaran perawatan kulit di Bali, mencatatkan angka Rp143.765 pada tahun 2024, tumbuh sebesar 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Badung berada di posisi kedua dengan Rp135.907, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 34.1%. Sementara itu, Kabupaten Tabanan berada di peringkat ketiga dengan Rp83.606, namun mengalami penurunan sebesar 3.4%.
Kota Denpasar
Di Kota Denpasar, pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp1.639.727 pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 31.3% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.249.198. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan daya beli dan prioritas pengeluaran masyarakat Denpasar terhadap kebutuhan selain makanan. Dengan pertumbuhan yang kuat ini, Denpasar tetap memimpin dalam pengeluaran bukan makanan di seluruh Bali.
Kabupaten Badung
Kabupaten Badung mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp1.081.710 pada tahun 2024, menandai lonjakan substansial sebesar 52.9% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp707.281. Peningkatan signifikan ini menunjukkan perubahan pola konsumsi dan alokasi anggaran rumah tangga di Badung, di mana pengeluaran untuk makanan menjadi fokus utama. Dengan pertumbuhan ini, Badung menduduki peringkat teratas dalam pengeluaran makanan di Bali.
Kabupaten Gianyar
Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Gianyar mencapai Rp1.940.086 pada tahun 2024, mengalami penurunan sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2.154.652. Penurunan ini menunjukkan adanya penyesuaian dalam pola konsumsi masyarakat Gianyar, meskipun tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu daerah dengan pengeluaran tertinggi di Bali. Penurunan ini bisa jadi dipengaruhi oleh faktor ekonomi atau perubahan prioritas dalam alokasi anggaran rumah tangga.
Kabupaten Tabanan
Di Kabupaten Tabanan, pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp962.775 pada tahun 2024, melonjak tajam sebesar 69.9% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp566.808. Pertumbuhan luar biasa ini mencerminkan perubahan signifikan dalam pola konsumsi masyarakat Tabanan, menunjukkan peningkatan prioritas terhadap kebutuhan selain makanan. Kenaikan ini menempatkan Tabanan sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan pengeluaran bukan makanan tertinggi di Bali.