Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Banggai Kepulauan mencapai Rp120.945 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 42.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini sekaligus menjadi nilai pengeluaran tertinggi selama periode 2018-2024.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan yang mencapai Rp914.540 per kapita per bulan, pengeluaran untuk rokok dan tembakau menyumbang sekitar 13.2%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan sebesar Rp537.166 per kapita per bulan, proporsi pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai 22.5%. Besaran ini menggambarkan alokasi signifikan dari anggaran rumah tangga untuk konsumsi rokok dan tembakau.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
Secara historis, data BPS menunjukkan fluktuasi pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Banggai Kepulauan. Setelah mengalami kenaikan dari Rp94.731 pada 2018 menjadi Rp97.469 pada 2019, terjadi penurunan sebesar 3.7% pada tahun 2020 menjadi Rp93.885. Pada 2021, pengeluaran sedikit mengalami penurunan tipis sebesar 0.1% menjadi Rp93.834. Namun, pada tahun 2022 kembali naik 5.4% menjadi Rp98.857. Kemudian, tahun 2023 terjadi penurunan signifikan sebesar 14.3% menjadi Rp84.674, sebelum akhirnya melonjak tajam pada tahun 2024.
Pada tahun 2024, Kabupaten Banggai Kepulauan menempati peringkat ke-11 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sulawesi Tengah dalam hal besaran pengeluaran untuk rokok dan tembakau, berdasarkan data BPS. Secara nasional, kabupaten ini berada di peringkat ke-331. Peringkat ini menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau di Kabupaten Banggai Kepulauan relatif lebih tinggi dibandingkan beberapa daerah lain di Sulawesi Tengah.
Di antara kabupaten/kota lain di Sulawesi Tengah, Kabupaten Morowali mencatatkan nilai pengeluaran untuk rokok dan tembakau tertinggi pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp229.007 dengan penurunan -1.9%. Kabupaten Morowali Utara berada di urutan kedua dengan nilai Rp178.123, pertumbuhan 0.3%. Kabupaten Buol menempati posisi ketiga dengan nilai Rp140.735, pertumbuhan 2.3%. Kabupaten Banggai Laut mencatatkan nilai Rp132.661 dengan pertumbuhan 4.1%, dan Kabupaten Parigi Moutong sebesar Rp128.538 dengan pertumbuhan 4.8%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Tengah 2015 - 2024)
Kabupaten Morowali
Kabupaten Morowali menunjukkan data yang kontras. Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp1.028.923 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 50.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ini menempatkan Morowali pada peringkat pertama se-Sulawesi Tengah. Pertumbuhan yang tinggi ini mengindikasikan peningkatan kesejahteraan atau perubahan pola konsumsi yang signifikan di Kabupaten Morowali.
Kota Palu
Kota Palu mencatatkan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp707.941 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 15.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menempatkan Kota Palu pada peringkat ketiga dalam hal pengeluaran makanan di antara kabupaten/kota di Sulawesi Tengah.
Kabupaten Morowali Utara
Kabupaten Morowali Utara memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.570.999 pada tahun 2024. Pertumbuhan mencapai 20.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan capaian ini, Morowali Utara menduduki peringkat ketiga dalam hal total pengeluaran di Sulawesi Tengah. Angka ini mengindikasikan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang cukup signifikan di daerah ini.
Kabupaten Poso
Kabupaten Poso mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp626.170 pada tahun 2024. Pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya hanya 3.5%. Meskipun demikian, Poso tetap berada di peringkat keempat se-Sulawesi Tengah. Angka ini menunjukkan stabilitas dalam pengeluaran non-makanan di Poso, meskipun pertumbuhannya tidak sepesat daerah lain.