Pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Padang Panjang menunjukkan perkembangan yang menarik dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2024, pengeluaran untuk sabun mandi tercatat sebesar Rp84.480 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS). Angka ini tumbuh 3,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Padang Panjang mengalami fluktuasi. Pada 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp64.546, kemudian meningkat signifikan menjadi Rp86.026 pada 2020.
(Baca: Harga Bawang Putih di Pasar Modern Periode Desember 2024-2025)
Sempat mengalami penurunan sebesar 12 persen pada 2021, pengeluaran kembali naik secara bertahap hingga mencapai Rp84.480 pada 2024. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat terhadap sabun mandi relatif stabil dengan kecenderungan meningkat.
Meskipun pengeluaran untuk sabun mandi terus naik, porsinya relatif kecil dibandingkan total pengeluaran. Data pendukung menunjukkan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa mencapai Rp306.429, sedangkan untuk makanan jadi Rp331.430. Ini mengindikasikan bahwa alokasi dana untuk kebutuhan dasar dan makanan masih menjadi prioritas utama masyarakat.
Dalam perbandingan regional, Kota Padang Panjang menempati peringkat ke-3 untuk pengeluaran sabun mandi di antara kabupaten/kota se-Sumatera Barat pada 2024. Peringkat ini menunjukkan tingkat konsumsi sabun mandi yang cukup tinggi dibandingkan daerah lain di provinsi tersebut. Secara nasional, Kota Padang Panjang berada di peringkat ke-98.
Jika dibandingkan dengan beberapa kota lain di Sumatera Barat, Kota Sawahlunto mencatat pengeluaran untuk sabun mandi tertinggi yaitu Rp91.172, dengan pertumbuhan 7,5 persen. Sementara itu, Kota Pariaman mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu 39,9 persen dengan nilai pengeluaran Rp86.279. Kota Padang justru mengalami penurunan 1,4 persen dengan nilai pengeluaran Rp81.663. Peringkat Kota Padang Panjang juga masih sama seperti tahun sebelumnya.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Jasa Pendidikan Periode 2013-2024)
Dibandingkan rata-rata pengeluaran tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar Rp81.090, pengeluaran pada 2024 (Rp84.480) menunjukkan peningkatan. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar Rp79.195, pertumbuhan ini masih cukup moderat. Kenaikan tertinggi terjadi pada 2020 dengan pertumbuhan 19,7 persen, sementara penurunan terdalam terjadi pada 2021 sebesar 12 persen.
Kota Padang
Informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Kota Padang mencatatkan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp922.710 pada 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 10,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp1.051.706, tumbuh 2,1 persen. Kota Padang menempati peringkat pertama di Sumatera Barat untuk kedua kategori pengeluaran tersebut. Pola ini mengindikasikan bahwa warga Kota Padang memiliki alokasi dana yang cukup besar baik untuk konsumsi makanan maupun kebutuhan non-pangan.
Kota Bukit Tinggi
Kota Bukit Tinggi menempati posisi kedua di Sumatera Barat dalam hal pengeluaran per kapita sebulan, baik untuk makanan maupun bukan makanan. Pada 2024, pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp906.613, meningkat signifikan sebesar 20,4 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp962.655, tumbuh 11,7 persen. Angka pertumbuhan yang tinggi ini menunjukkan bahwa Kota Bukit Tinggi mengalami peningkatan kesejahteraan ekonomi yang cukup pesat.
Kota Sawahlunto
BPS mencatat bahwa Kota Sawahlunto memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp882.314 pada 2024, dengan pertumbuhan 21,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, pertumbuhan ini tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Sumatera Barat. Untuk pengeluaran bukan makanan, tercatat sebesar Rp876.123, meningkat 19,8 persen. Peringkat Kota Sawahlunto untuk pengeluaran makanan adalah ketiga di Sumatera Barat, sedangkan untuk bukan makanan keempat. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Sawahlunto semakin meningkatkan alokasi dana untuk konsumsi, baik makanan maupun kebutuhan lainnya.
Kota Payakumbuh
Di Kota Payakumbuh, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp853.205 pada 2024, meningkat 11,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk bukan makanan tercatat sebesar Rp888.390, tumbuh 9,7 persen. Secara peringkat, Kota Payakumbuh berada di posisi kelima untuk pengeluaran makanan dan ketiga untuk bukan makanan di Sumatera Barat. Meskipun pertumbuhan tidak setinggi kota lain, namun angka ini tetap menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.