Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menunjukkan perkembangan yang menarik.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Paser pada 2024 mencapai Rp236.992 per kapita per bulan. Angka ini mengalami pertumbuhan sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 0,4%. Meskipun tidak terlalu signifikan, pertumbuhan ini tetap menunjukkan adanya peningkatan konsumsi masyarakat terhadap makanan dan minuman jadi.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Asuransi dan Dana Pensiun Periode 2013-2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Paser mengalami fluktuasi. Pada 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp165.148 per kapita per bulan. Kemudian meningkat menjadi Rp187.713 pada 2019 dan mencapai Rp198.593 pada 2020. Namun, pada 2021 terjadi penurunan menjadi Rp168.660, sebelum akhirnya kembali naik menjadi Rp204.159 pada 2022 dan Rp236.073 pada 2023. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2022 dengan pertumbuhan sebesar 21%.
Dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sekitar 84%. Pengeluaran total ini mencakup berbagai kebutuhan, termasuk kecantikan, perawatan, rokok dan tembakau, serta sabun mandi. Data ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi memiliki porsi yang cukup besar dalam pengeluaran masyarakat Kabupaten Paser.
Dalam skala regional, Kabupaten Paser berada di urutan ke-8 dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024. Peringkat ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi di Kabupaten Paser masih berada di bawah beberapa wilayah lain seperti Kota Balikpapan, Kota Samarinda, dan Kota Bontang. Secara nasional, Kabupaten Paser menempati urutan ke-134.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur, Kota Balikpapan mencatat pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tertinggi, yaitu sebesar Rp397.509 per kapita per bulan dengan pertumbuhan 12.3%. Diikuti oleh Kota Samarinda dengan Rp369.791 dan pertumbuhan 5.4%. Kota Bontang berada di urutan ketiga dengan Rp332.118 dan pertumbuhan 0.7%. Kabupaten Kutai Barat mencatat pertumbuhan tertinggi kedua setelah Balikpapan yaitu sebesar 22.7%.
(Baca: Produksi Susu Segar Periode 2013-2024)
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Paser pada 2024 adalah Rp727.949, tumbuh 4.7% dari tahun sebelumnya. Data diolah dari data Susenas, kabupaten Paser menempati urutan terakhir di antara kabupaten/kota di Kalimantan Timur untuk kategori ini.
Kota Balikpapan
Pengeluaran bukan makanan di Kota Balikpapan mencapai Rp1.441.412 dengan pertumbuhan 22.7%, menempati urutan pertama di Kalimantan Timur. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp1.019.505 dengan pertumbuhan 13.7%, menduduki peringkat kedua. Rata-rata pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp2.460.917, meski mengalami penurunan sebesar 6.5%.
Kota Samarinda
Samarinda menunjukkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp1.317.420, tumbuh 10.1% dan berada di urutan kedua. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp941.016 dengan pertumbuhan 12.6%, berada di urutan kelima. Pengeluaran total mencapai Rp2.258.437, mengalami penurunan sebesar 2.1%.
Kota Bontang
Di Bontang, pengeluaran bukan makanan mencapai Rp1.274.277, tumbuh 11.2% dan menduduki urutan ketiga. Pengeluaran untuk makanan sebesar Rp902.717 dengan pertumbuhan 3%, berada di urutan ketujuh. Pengeluaran total mencapai Rp2.176.994, turun 3.5%.
Kabupaten Kutai Timur
Kabupaten Kutai Timur mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp1.164.270 dengan pertumbuhan 23.8%, berada di urutan keempat. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp999.534 dengan pertumbuhan 16.2%, menduduki peringkat ketiga. Pengeluaran total mencapai Rp2.163.803, mengalami penurunan sebesar 15.7%.
Kabupaten Berau
Kabupaten Berau memiliki pengeluaran bukan makanan sebesar Rp1.088.265, mengalami penurunan 7.1% dan berada di urutan kelima. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp969.920 dengan pertumbuhan 5%, menduduki peringkat keempat. Pengeluaran total mencapai Rp2.058.185, mengalami penurunan sebesar 14.1%.