Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Temanggung pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 48.812 per kapita per bulan.
Nilai ini mengalami penurunan sebesar 5,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Harga Timah Turun Menjadi US$37.825 per Ton per Rabu, 26 November 2025)
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Proporsi pengeluaran untuk sabun mandi terhadap rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa mencapai 2,74 persen.
Angka ini relatif kecil jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai 35,21 persen dari total pengeluaran.
Dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan dan perawatan, pengeluaran untuk sabun mandi lebih tinggi.
Namun, pengeluaran untuk rokok dan tembakau jauh lebih besar, yakni mencapai 14,09 persen dari total pengeluaran.
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Temanggung menunjukkan fluktuasi.
Dari tahun 2018 hingga 2023, terjadi kenaikan yang cukup signifikan, namun kemudian mengalami sedikit penurunan pada tahun 2024.
Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2022 dengan pertumbuhan 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun terjadi penurunan pada tahun 2024, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pengeluaran masyarakat Kabupaten Temanggung secara umum mengalami pertumbuhan.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa tercatat sebesar Rp 178.298.
Pengeluaran untuk makanan jadi juga cukup besar, yakni Rp 173.132 per kapita per bulan.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Temanggung memiliki kemampuan ekonomi yang cukup baik untuk memenuhi kebutuhan dasar dan konsumsi lainnya.
Berdasarkan data perbandingan, Kabupaten Temanggung berada di urutan ke-26 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi pada tahun 2024.
Secara nasional, Kabupaten Temanggung menempati urutan ke-397.
Beberapa kota dengan pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi di Jawa Tengah antara lain Kota Semarang, Kota Salatiga, dan Kota Surakarta.
Kota Semarang mencatat pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi pada tahun 2024, yaitu Rp 92.921 dengan pertumbuhan 15,6 persen.
Kota Salatiga, sebelumnya berada di posisi pertama dengan Rp 91.559, mengalami penurunan menjadi Rp 89.800 dan pertumbuhan negatif turun 1,9 persen.
(Baca: Harga Aluminium Naik Menjadi US$2848.5 per Ton per Rabu, 26 November 2025)
Kota Surakarta juga mengalami penurunan pengeluaran menjadi Rp 79.570 dengan pertumbuhan -6,4 persen, meskipun tetap berada di urutan ketiga.
Kabupaten Pati mengalami penurunan signifikan turun 14,2 persen, dengan pengeluaran sebesar Rp 69.132.
Kabupaten Karanganyar mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 8,1 persen, dengan pengeluaran mencapai Rp 68.738.
Kota Semarang
Berdasarkan data BPS, Kota Semarang menunjukkan performa ekonomi yang kuat dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp 1.322.997 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 12,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota ini menduduki peringkat pertama se-Jawa Tengah untuk kategori ini.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan juga tinggi, mencapai Rp 2.237.782.
Kota Semarang tetap menjadi yang teratas di Jawa Tengah untuk total pengeluaran ini, menunjukkan konsumsi yang tinggi di berbagai sektor.
Kota Salatiga
Kota Salatiga mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.315.195 pada tahun 2024, mengalami penurunan sebesar 14,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun turun, Salatiga masih menempati peringkat kedua di Jawa Tengah.
Pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp 2.126.512, juga mengalami penurunan sebesar 10,9 persen.
Meskipun terjadi penurunan, Salatiga tetap menjadi salah satu kota dengan pengeluaran tertinggi di Jawa Tengah.
Kota Surakarta
Kota Surakarta mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 942.391 pada tahun 2024, mengalami penurunan sebesar 3,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan, Surakarta mencapai Rp 1.702.178, menunjukkan penurunan sebesar 12,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun mengalami penurunan, Kota Surakarta tetap menjadi salah satu pusat konsumsi utama di Jawa Tengah.
Kota Tegal
Kota Tegal menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengeluaran makanan.
Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 749.532, naik 11,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, untuk pengeluaran bukan makanan, Kota Tegal mencatatkan Rp 740.172, naik 10,6 persen.
Meskipun pertumbuhan pengeluaran makanan meningkat, total pengeluaran untuk makanan dan non-makanan justru mengalami penurunan turun 26,5 persen menjadi Rp 1.489.703.
Kota Tegal menunjukkan pergeseran prioritas konsumsi masyarakatnya.