Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan menunjukkan perkembangan yang menarik pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp 278.152 per kapita per bulan. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 16,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan ini cukup signifikan setelah sempat mengalami penurunan sebesar 4,7% pada tahun 2023. Meskipun sempat ada fluktuasi selama periode 2018-2023, pengeluaran tahun 2024 menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi di kalangan masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Selatan mengalami peningkatan.
(Baca: Volume Ekspor SITC Kode 42 Minyak dan Lemak Nabati Periode 2020-2025)
Secara keseluruhan, pengeluaran masyarakat untuk makanan dan minuman jadi ini berkontribusi terhadap total pengeluaran per kapita sebulan yang mencapai Rp 1.355.005. Jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan, terlihat bahwa alokasi untuk makanan dan minuman jadi masih menjadi bagian penting dari kebutuhan masyarakat.
Dalam skala provinsi, Kabupaten Hulu Sungai Selatan berada di peringkat ke-9 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi. Sementara itu, secara nasional, kabupaten ini menduduki peringkat ke-84. Peringkat ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi makanan dan minuman jadi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Kalimantan Selatan dan Indonesia.
Beberapa kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan juga menunjukkan angka yang menarik. Kota Banjarmasin mencatat pengeluaran tertinggi, yaitu Rp 362.177 dengan pertumbuhan 8,3%. Kabupaten Tabalong berada di urutan kedua dengan Rp 327.892 dan pertumbuhan 19,6%. Kota Banjarbaru mencatat Rp 325.869 namun mengalami penurunan -5,4%. Kabupaten Tapin sebesar Rp 313.370 dengan pertumbuhan 10,2%. Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan angka Rp 304.612 dan pertumbuhan 12,3%.
Kota Banjar Baru
Kota Banjar Baru mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp 999.000 di 2024, atau sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.030.796,26, data ini mencerminkan penurunan pertumbuhan turun 3.1%. Meski demikian, Kota Banjar Baru masih menduduki peringkat pertama se-Kalimantan Selatan dalam kategori ini. Sementara itu, total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.868.538, menempatkan Kota Banjar Baru pada peringkat pertama di provinsi.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Angkutan Laut Periode 2013-2024)
Kota Banjarmasin
Data dari BPS menunjukkan bahwa Kota Banjarmasin mencatatkan angka yang cukup signifikan. Pengeluaran bukan makanan di Kota Banjarmasin mencapai Rp 950.619, mengalami pertumbuhan sebesar 12.3% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 846.415,81. Peningkatan ini menempatkan Banjarmasin pada posisi kedua di antara kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Sementara itu, total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.793.372. Peningkatan ini menempatkan kota ini pada ranking 3 di antara kabupaten kota di Kalimantan Selatan.
Kabupaten Tanah Bumbu
Kabupaten Tanah Bumbu mencatat pengeluaran bukan makanan sebesar Rp 940.270 di tahun 2024, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 853.312,5 dengan pertumbuhan sebesar 10.2%. Dengan angka ini, Tanah Bumbu berada di peringkat ketiga se-Kalimantan Selatan. Sementara itu, total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.829.769. Peningkatan ini menempatkan kabupaten ini pada ranking 2 di antara kabupaten kota di Kalimantan Selatan.
Kabupaten Tabalong
Berdasarkan data dari BPS, Kabupaten Tabalong memiliki pengeluaran untuk bukan makanan yang mencapai Rp 801.281, mengalami pertumbuhan sebesar 8.4% dari tahun sebelumnya yaitu Rp 739.133,78. Dengan demikian, Tabalong berada di urutan keempat dalam peringkat pengeluaran bukan makanan di antara kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.677.695 dan menempatkan kabupaten ini berada di posisi ke-4 di tingkat provinsi.