Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Samarinda pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp369.791 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran ini terus meningkat sejak tahun 2021 setelah sempat mengalami penurunan.
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Samarinda mengalami fluktuasi. Dari tahun 2018 hingga 2024, terlihat adanya tren kenaikan yang signifikan, meskipun sempat terkoreksi pada tahun 2021 dengan penurunan mencapai 25 persen. Pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2024, menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat terhadap makanan dan minuman jadi tetap tinggi.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Papua Barat Periode 2018-2023)
Pengeluaran masyarakat Samarinda untuk makanan dan minuman jadi tergolong besar. Angka ini mencerminkan bahwa gaya hidup masyarakat urban di Samarinda cukup konsumtif terhadap produk makanan dan minuman siap saji. Besaran pengeluaran ini juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan preferensi masyarakat terhadap kemudahan dan variasi kuliner.
Dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp412.308, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sebagian besar dari total pengeluaran tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa makanan dan minuman jadi merupakan komponen penting dalam anggaran konsumsi masyarakat Samarinda, bahkan melebihi pengeluaran untuk kecantikan, perawatan, rokok dan tembakau.
Berdasarkan data perbandingan BPS, Kota Samarinda menduduki peringkat kedua dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di antara kabupaten/kota se-Kalimantan Timur pada tahun 2024. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Sementara di tingkat nasional, Samarinda berada di peringkat ke-20. Kota Balikpapan menempati peringkat pertama di Kalimantan Timur dengan nilai pengeluaran Rp397.509.
Beberapa kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur juga menunjukkan perkembangan menarik dalam pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi. Kota Balikpapan, misalnya, mencatatkan pengeluaran sebesar Rp397.509 dengan pertumbuhan 12,3 persen. Kabupaten Kutai Barat mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu 22,7 persen dengan nilai pengeluaran Rp295.303. Sementara itu, Kabupaten Kutai Timur justru mengalami penurunan sebesar 1,1 persen dengan nilai pengeluaran Rp286.116.
(Baca: PDRB ADHK Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi Periode 2013-2024)
Kota Balikpapan
Pada tahun 2024, Kota Balikpapan mencatatkan pengeluaran untuk makanan sebesar Rp1.019.505 per kapita per bulan, meningkat 13,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp1.441.412, tumbuh 22,7 persen. Dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp2.460.917, Balikpapan menduduki peringkat pertama di Kalimantan Timur. Pertumbuhan signifikan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan konsumsi masyarakat Balikpapan secara keseluruhan.
Kota Bontang
Kota Bontang menunjukkan angka yang stabil dengan pengeluaran untuk makanan sebesar Rp902.717 dan bukan makanan sebesar Rp1.274.277. Total pengeluaran per kapita sebulan mencapai Rp2.176.994, menempatkan Bontang pada posisi kedua di Kalimantan Timur. Pertumbuhan pengeluaran untuk makanan hanya 3 persen, sementara pengeluaran bukan makanan meningkat 11,2 persen. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat Bontang lebih banyak mengalokasikan dana untuk kebutuhan selain makanan.
Kabupaten Kutai Timur
Kabupaten Kutai Timur memiliki pengeluaran untuk makanan sebesar Rp999.534 dan bukan makanan sebesar Rp1.164.270. Total pengeluaran per kapita sebulan mencapai Rp2.163.803, berada di peringkat ketiga di Kalimantan Timur. Pertumbuhan pengeluaran untuk makanan adalah 16,2 persen, sedangkan bukan makanan tumbuh 23,8 persen. Data ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dalam konsumsi masyarakat Kutai Timur baik untuk makanan maupun kebutuhan lainnya.
Kabupaten Berau
Kabupaten Berau mencatatkan pengeluaran untuk makanan sebesar Rp969.920 dan bukan makanan sebesar Rp1.088.265. Total pengeluaran per kapita sebulan sebesar Rp2.058.185, menempatkan Berau pada peringkat keempat di Kalimantan Timur. Pertumbuhan pengeluaran untuk makanan adalah 5 persen, namun pengeluaran bukan makanan mengalami penurunan sebesar 7,1 persen. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran prioritas konsumsi di Kabupaten Berau.