Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Kepulauan Yapen menunjukkan perkembangan yang fluktuatif selama periode 2018-2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada tahun 2024, pengeluaran untuk kecantikan mencapai Rp31.085 per kapita per bulan. Angka ini mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 76.3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun sempat mengalami penurunan pada tahun 2020 dan 2023, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Kepulauan Yapen secara umum menunjukkan tren kenaikan dari tahun 2018 hingga 2024. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp20.105 per kapita per bulan, lalu terus meningkat hingga mencapai pengeluaran tertinggi pada tahun 2024. Perkembangan ini mengindikasikan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan diri dan penampilan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sulawesi Tenggara 2015 - 2024)
Pengeluaran untuk kecantikan merupakan bagian dari pengeluaran masyarakat total yang mencapai Rp1.377.561 per kapita per bulan pada tahun 2024. Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan (Rp801.156) dan bukan makanan (Rp576.405), pengeluaran untuk kecantikan masih relatif kecil. Namun, pertumbuhan yang signifikan menunjukkan bahwa alokasi dana untuk kecantikan semakin meningkat.
Berdasarkan data perbandingan, pada tahun 2024, Kabupaten Kepulauan Yapen berada di peringkat ke-5 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua dalam hal pengeluaran untuk kecantikan. Secara nasional, kabupaten ini menempati peringkat ke-280. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Papua, Kabupaten Jayapura mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk kecantikan, yaitu Rp63.208, diikuti oleh Kabupaten Sarmi dengan Rp55.683.
Lima kabupaten/kota dengan nilai pengeluaran untuk kecantikan tertinggi tahun 2024 di Provinsi Papua adalah Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Kepulauan Yapen. Kabupaten Jayapura mencatat pertumbuhan sebesar 53.4% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara Kabupaten Sarmi mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni 163.6%. Kota Jayapura justru mengalami penurunan sebesar 29.4%. Kabupaten Keerom juga mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 114%, mengungguli Kabupaten Kepulauan Yapen yang tumbuh 76.3%. Peringkat Kabupaten Kepulauan Yapen masih sama seperti tahun sebelumnya, yaitu berada di urutan kelima di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua.
(Baca: Pengangguran di Kota Lhokseumawe Mencapai 8,78% | 2023)
Kota Jayapura
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Jayapura menunjukkan angka yang besar, yaitu Rp1.131.493 pada tahun 2024. Meskipun besar pengeluaran tahun 2024 sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya dengan nilai Rp1.134.848,44, tetapi pertumbuhan yang tercatat turun 0.3% menunjukkan stabilitas dalam alokasi dana untuk kebutuhan non-makanan. Kota Jayapura menduduki peringkat pertama se-kabupaten/kota di Provinsi Papua dalam kategori ini.
Kabupaten Jayapura
Kabupaten Jayapura mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp859.295 pada tahun 2024. Angka ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 13.8% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp755.316,46. Pertumbuhan ini mengindikasikan peningkatan alokasi dana untuk kebutuhan non-makanan di kalangan masyarakat Kabupaten Jayapura. Kabupaten Jayapura berada di peringkat kedua se-kabupaten/kota di Provinsi Papua.
Kabupaten Keerom
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Keerom mencapai Rp644.245 pada tahun 2024, naik signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya Rp458.971,42. Pertumbuhan yang besar, yakni 40.4%, menempatkan Kabupaten Keerom pada peringkat ketiga se-kabupaten/kota di Provinsi Papua. Hal ini menunjukkan peningkatan yang cukup besar dalam alokasi dana untuk kebutuhan non-makanan.
Kabupaten Biak Numfor
Kabupaten Biak Numfor mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp633.252 pada tahun 2024. Terdapat pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 38.2% dari Rp458.053,98. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa alokasi dana untuk kebutuhan non-makanan di Kabupaten Biak Numfor meningkat. Kabupaten ini berada di peringkat keempat se-kabupaten/kota di Provinsi Papua.