Ada 29 perusahaan yang antre penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan pertama 2024.
Jika dirinci berdasarkan kategori aset, mayoritas atau 19 perusahaan yang hendak melantai di BEI ini masuk skala menengah, dengan aset antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar.
Kemudian 8 perusahaan masuk skala besar dengan aset di atas Rp250 miliar, dan 2 perusahaan beraset kecil di bawah Rp50 miliar.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia menyebut, pada awal tahun ini baru ada satu perusahaan yang go public.
"Sampai dengan 5 Januari telah tercatat satu perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp0,13 triliun," kata Nyoman melalui keterangannya, diwartakan Katadata, Sabtu (6/1/2024).
Ia juga menyebut, sampai pekan pertama 2024, belum ada satupun perusahaan BUMN maupun anak usahanya yang masuk ke pipeline atau antrean IPO BEI.
Berdasarkan sektor, perusahaan yang paling banyak berada di pipeline IPO adalah perusahaan barang konsumen nonprimer.
Berikut rincian sektor perusahaan yang mengantre IPO di BEI per 6 Januari 2024:
- 6 perusahaan dari sektor barang konsumen nonprimer
- 5 perusahaan dari sektor industri
- 5 perusahaan dari sektor teknologi
- 4 perusahaan dari sektor barang konsumen primer
- 2 perusahaan dari sektor barang baku
- 2 perusahaan dari sektor energi
- 2 perusahaan dari sektor infrastruktur
- 1 perusahaan dari sektor properti dan real estate
- 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
Sebelumnya, BEI menargetkan sekitar 62 perusahaan dapat tercatat sebagai perusahaan publik melalui IPO pada 2024.
"Kalau kita bicara IPO, saham tahun depan itu (target) 61 atau 62 ya," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam konferensi pers penutupan perdagangan, Jumat (29/12/2023).
(Baca juga: 10 Emiten Indonesia dengan Pencatatan Saham Perdana Terbesar 2023)