PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berencana menerbitkan right issue (hak memesan efek terlebih dahulu/HMETD) senilai Rp 35,1 triliun. Jika aksi korporasi terlaksana maka akan menjadi right issue terbesar setelah Bakrie & Borthers senilai Rp 40 triliun yang diterbitkan pada Maret 2008. Sementara terbesar ketiga diterbitkan oleh PT HM Sampoerna Tbk senilai Rp 26 triliun pada 2015.
Harga indikatif HMETD BUMI Rp 926 per saham atau lebih dari dua kali lipat harga penutupan pada 8 Februari 2017, yaitu Rp 430. Aksi korporasi BUMI ini untuk mengkonversi utang-utang dari para kreditor menjadi kepemilikan saham. Adapaun jumlah utang Bumi Resources berdasarkan laporan keuangan per September 2016 mencapai US$ 6,21 miliar setara Rp 82,6 triliun yang berarti turun 1,4 persen dari periode yang sama 2015, yakni sebesar US$ 6,29 miliar.
Pada Oktober 2016, PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) berencana menerbitkan right issue senilai Rp 30 triliun untuk meningkatkan modal serta pengembangan usaha. Namun, hingga saat ini aksi korporasi belum terlaksana.