Tepat sehari sebelum jadwal cuti bersama Lebaran 2022, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ditutup melemah pada Kamis (28/4/2022) hingga mencapai level terendah sepanjang perdagangannya di Bursa Efek Indonesia.
Pelemahan saham GOTO sudah terjadi sejak awal pekan ini. Diawali dari pelemahan 3,5% pada penutupan perdagangan Senin (25/4/2022) menjadi Rp328 per saham, dibanding akhir pekan sebelumnya yang masih Rp340 per saham.
GOTO melanjutkan pelemahan 5,4% pada penutupan perdagangan Selasa (26/4/2022) menjadi Rp310 per saham.
Kemudian harganya merosot 6,4% pada perdagangan Rabu (27/4/2022) menjadi Rp290 per saham, dan terus melemah 6,9% menjadi Rp272 per saham pada Kamis (28/4/2022).
Meski harga sahamnya terus menurun, GOTO memiliki skema mitigasi "greenshoe" guna menahan pelemahan harga saham lebih dalam.
Melalui skema tersebut, sebanyak 15% saham GOTO bisa digunakan perusahaan untuk menstabilkan harga sahamnya.
Untuk melakukan skema ini GOTO telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai penjamin efek alias underwriter.
Namun, skema mitigasi ini juga memiliki batasan. Jika dana untuk skema greenshoe habis, maka pergerakan saham bakal sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar.
Adapun saat mulai melantai di BEI pada 11 April 2022, saham GOTO dilepas seharga Rp338 per saham sebanyak 40,6 miliar lembar saham.
Dari Initial Public Offering (IPO) tersebut, GOTO mengantongi dana segar sebesar Rp13,7 triliun. Namun, sejak melantai di BEI hingga hari ini, harga saham GOTO tercatat telah turun lebih dari 20%
(Baca: GoTo Masuk 5 Besar, Apa Saja Emiten dengan Kapitalisasi Terbesar RI?)