Harga saham Tesla (TSLA) turun 22,85 poin ke level US$242,4 pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat (3/10/2022).
Menurut CNBC International, merosotnya harga saham Tesla terjadi setelah produsen kendaraan listrik itu merilis angka pengiriman kendaraan pada kuartal III-2022 yang jauh dari perkiraan analis.
Berdasarkan laporan perusahaan, Tesla melaporkan pengiriman sebanyak 343.830 unit dan produksi sebanyak 365.923 unit kendaraan selama kuartal ketiga tahun ini. Jumlah pengiriman kendaraan itu lebih rendah dari ekspektasi analis FactSet yang sebanyak 364.660 unit.
Tak hanya itu, menurut CNBC International, Tesla menghadapi kesulitan di pabrik-pabrik barunya di Jerman dan Texas akibat pergantian eksekutif dan melonjaknya harga komoditas pada kuartal ketiga 2022.
Secara tren, harga saham Tesla sudah cenderung turun sejak awal 2022. Ini terjadi karena Tesla menghadapi sejumlah masalah sejak awal tahun, seperti kinerja pabriknya di Tiongkok yang terhambat akibat lockdown pada akhir Mei lalu.
Sebelumnya, saham Tesla juga sempat merosot saat pemiliknya, Elon Musk, mengumumkan untuk berinvestasi di Twitter pada April 2022.
Meski demikian, Managing Director for Energy, Sustainability and Mobility Tech Cowen Jeffrey Osborne menilai bahwa Tesla memiliki banyak uang dan telah melakukan ekspansi manufaktur global di Tiongkok, Berlin, dan Texas.
"Sementara persaingan industri kendaraan listrik terus memanas, fokus Tesla pada efisiensi dan investasi dalam teknologi baterai kemungkinan membuat pesaingnya sulit mengejar dalam jangka pendek," ujar Jeffrey, dikutip dari CNBC International, Senin (3/10/2022).
(Baca: Tesla, Produsen Mobil Listrik Terbesar Global)