Perusahaan energi terbarukan, PT Barito Renewables Energy Tbk membungkus laba bersih sebesar US$84,47 juta atau Rp1,32 triliun (asumsi kurs Rp15.699 per US$) sepanjang Januari-September 2023.
Dari laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih itu naik 12,4%. Sebelumnya pada Desember 2022 labanya sebesar US$75,15 juta atau Rp1,17 triliun.
Pendapatan emiten berkode BREN ini tercetak sebesar US$445,27 juta atau Rp6,99 triliun pada September 2023. Pendapatan ini pun naik 5,13% dari Desember 2022 yang sebesar US$423,51 juta atau Rp6,64 triliun.
Melansir Katadata, berikut penopang pendapatan BREN:
- Kontrak pelanggan penjualan listrik US$205,46 juta (Rp3,22 triliun)
- Biaya manajemen US$28 ribu (Rp439,6 juta)
- Penjualan kredit karbon US$4 ribu (Rp62,80 juta)
- Penjualan uap kepada pelanggan US$96 juta (Rp1,5 triliun)
- Pendapatan sewa operasional US$113,31 juta (Rp1,77 triliun)
- Pendapatan sewa pembiayaan US$30,37 juta (Rp476,91 miliar)
Adapun jumlah aset perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu, orang terkaya keempat di Indonesia ini mencapai US$3,48 miliar atau Rp54,70 triliun, naik 2,67% dibandingkan Desember 2022 yang sebesar US3,39 miliar atau Rp53,28 triliun.
Komponen aset September 2023 terdiri dari liabilitas sebesar US$3,02 miliar (Rp47,48 triliun) dan ekuitas US$460,28 juta (Rp7,22 triliun).
(Baca juga: Baru Melantai Sebulan, Saham BREN Disuspen BEI)